Mataram (Suara NTB) – 6 hektare lahan di kawasan Resort Sembalun, Hutan Kandang Sapi, Desa Sajang, Sembalun, terbakar pada Minggu, 6 Oktober 2024.
Kebakaran Hutan dan Lahan di kawasan Sembalun ini bukan yang pertama kali, dua bulan lalu, terjadi kebakaran di kasawan Bukit Anak Dara yang melahap hingga mencapai 280 hektare kawasan tersebut.
Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB, Mursal S.P., M.Si., mengatakan kebakaran yang terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani kemarin murni disebabkan oleh kesalahan manusia.
Meski terjadi kemarau panjang yang berdampak pada kekeringan, ia mengatakan kondisi ini tak akan menyebabkan kebakaran apabila tidak ada api di lokasi tersebut.
“Setiap kebakaran yang ada di sekitar Sembalun itu 100 persen oleh faktor manusia,” ujarnya, Senin, 7 Oktober 2024.
Ia menjabarkan faktor manusia yang dimaksud seperti membuang puntung rokok sembarangan, dan tidak memadamkan api secara sempurna setelah melakukan camping atau memasak disekitar TNGR.
Karena kawasan TNGR merupakan vegetasi savana atau hamparan padang rumput, maka sangat mudah untuk api melebar membakar lokasi savana TNGR tersebut.
Selain itu, Mursal mengatakan perburuan illegal juga menjadi faktor terjadinya kebakaran di kawasan TNGR. Menurutnya, agar mempermudah buruan, para pemburu illegal ini sengaja membakar kawasan TNGR agar hewan liar tersebut pindah ke lokasi yang telah mereka siapkan.
“Dalam rangka untuk memaksa hewan buruannya berlari ke arah yang mereka inginkan. Mereka kemudian menyalakan api mengelilingi suatu area tertentu dan akibatnya kemudian angin membawa api menyebar,” katanya.
Adapun upaya Dinas LHK Provinsi untuk meminimalisir terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), khususnya di musim kemarau ini, LHK NTB memiliki aplikasi khusus untuk memantau titik api selama 24 jam.
“Itu kita pantau titik api dimanapun dia berada. Mau dari titik Sape sampai Sekotong, itu semuanya terpantau,” bebernya.
Pun ketika api menyebar secara luas, Dinas LHK akan menurunkan pasukan untuk memadamkan api. Yang mana tim dari LHK berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait untuk membantu melakukan pemadaman api di titik yang terbakar. (era)