Giri Menang (Suara NTB) – Warga Cemara Desa Lembar Selatan Lombok Barat mengeluhkan kondisi jembatan kayu yang telah bertahun-tahun rusak parah. Pernah dijanjikan akan dibangun oleh Bupati Lobar ketika dijabat H Fauzan Khalid, tetapi itu tak ditepati. Mereka telah lama memimpikan agar jembatan kayu yang dibangun tahun 2014 silam tersebut dibangun permanen.
Demikian harapan warga Cemara kepada Ibnu Salim, Cawabup nomor 3 yang turun silaturahmi ke daerah setempat, Rabu, 29 Oktober 2024. Warga Cemara, Nur menuturkan bahwa jembatan kayu yang tiap hari dilalui warga sudah rusak dan membahayakan warga. Namun karena tak ada alternatif lain yang lebih dekat, warga mau tidak mau harus melalui jembatan tersebut.
Tak hanya itu, ia juga berharap agar jalan sepanjang daerah itu dibangun agar tidak lagi berkubang lumpur ketika musim hujan dan berdebu saat musim panas. Kondisi jalan di daerah itu begitu parah, tak diperhatikan pemerintah. “Kami butuh dibangunkan jalan,” tuturnya. Warga lain juga berharap agar daerah Cemara ditangani serius karena langganan banjir rob.
Hampir 1000 jiwa di dusun itu selalu dihantui oleh banjir rob yang tiap tahun melanda. Sehingga warga berharap dibangun beronjong dan saluran gorong-gorong. Menjawab itu, Ibnu Salim menegaskan bahwa kawasan Cemara memang harusnya diperhatikan pemerintah. “Jembatan kayu itu kita akan permanenkan,” katanya. Jembatan itu sangat vital bagi warga yang tiap hari beraktivitas. Tidak saja bagi warga setempat, namun bagi pengunjung menjadi akses penting.
Jembatan itu ke depan tidak saja untuk dilewati namun bisa jadi daya tarik pengunjung. “Karena potensi Cemara ini sangat besar,” ujarnya sembari meminta agar warga mendukung ketika nanti pemerintah melakukan penataan.
Pantai Cemara ini dinilai salah satu kawasan wisata rakyat yang belum ditata secara baik. Seperti dikeluhkan warga soal lapak, harusnya pemerintah hadir membantu warga. “Harusnya pemerintah hadir di sini, untuk masyarakatnya,” ujarnya.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kawasan wisata ini. Salah satunya dengan menyiapkan tempat swafoto yang bisa mengundang perhatian pengunjung. Selain itu, bisa dilakukan melalui promosi media sosial. Di sinilah peran kreatif Pemuda atau Pokdarwis yang nantinya perlu dibina dan dibekali SDM-nya oleh pemerintah.
Ke depan juga, lanjut dia, untuk menghidupkan dan meramaikan pengunjung ke kawasan ini, perlu diperbanyak acara atau event.
Bahkan, untuk menjadikan Cemara ini sebagai destinasi unggulan, ia akan memasukkannya ke dalam salah satu prioritas pemerintah. (her)