Mataram (Suara NTB) – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB menyatakan komoditas unggulan daerah untuk mendukung program makan bergizi gratis tak ada masalah.
Sekretaris Distanbun Provinsi NTB Ni Nyoman Darmilaswati mengatakan, produksi pangan seperti padi dan jagung justru NTB tetap surplus. Komoditas pertanian lainnya rata-rata tersedia dan ditanam oleh petani NTB.
“Komoditas pertanian kita aman untuk program makan bergizi gratis. Hampir senua pangan tersedia dengan cukup,” kata Nyoman Darmilaswati Senin, 4 November 2024.
Ia mengatakan, ada satu komoditas pangan yang masih didatangkan dari luar daerah atau impor yaitu bawang putih. Sebab pengembangan bawang putih di NTB masih terbatas di Sembalun dan sebagian di Bima. Produk yang dihasilkan kawasan ini tak mampu memenuhi kebutuhan lokal.
“Tidak semua lahan bisa ditanam, hanya ada di Sembalun dan Bima namun sedikit, yang banyak kan Sembalun. Kita agak tergantung bawang putih luar,” katanya.
Ia menambahkan, petani di NTB sebenarnya bisa meningkatkan luas areal penanaman bawang putih jika ada permintaan pasar. Namun demikian, pertanian bawang putih ini membutuhkan kecocokan lahan dan iklim yang pas agar mampu tumbuh dengan baik.
“Kalau bawang putih itu paling kita produksi 20 ribuan (ton) setahun, sementara untuk kebutuhan itu sekitar 70 ribuan, sehingga sekitar 50 ribuan masih impor,” katanya.
Sebelumnya, Sekda Provinsi NTB Drs H. Lalu Gita Ariadi M.Si meminta kepada seluruh jajaran OPD untuk memastikan ketersediaan semua komoditas yang dibutuhkan agar tetap stabil seperti beras, sayur mayur, telur, daging, ayam, serta bumbu-bumbu dapur. Pihaknya tak menginginkan program tersebut terganggu dengan inflasi.
“Kebutuhan program ini ril, bagaimana agar produksi ini jangan ada turun naik. Bagaimana kita menjamin pada saat inflasi produksi, kita simpan dengan baik untuk cadangan kebutuhan pada saat nanti tidak berproduksi,” kata Lalu Gita.(ris)