Mataram (Suara NTB) – Pj Gubernur NTB Hassanudin didampingi Sekda Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si beserta jajaran Forkopimda dan Kepala OPD Pemprov NTB melakukan ziarah ke Makam Pahlawan Nasional, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid di Kompleks Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah, Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Minggu, 10 November 2024.
Kedatangan Pj Gubernur Hassanudin dalam rangka Ziarah Makam memperingati Hari Pahlawan Nasional ke-79. Sebelumnya, Pemprov NTB telah menggelar Upacara Bendera di Lapangan Sangkareang Kota Mataram.
Pj Gubernur disambut oleh cucu TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yaitu Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah M.Pd yang juga Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023. Kegiatan ziarah makam berlangsung dengan khidmat. Acara Ziarah Makam Pahlawan dipimpin Pj. Gubernur Hassanudin bertindak selaku Inspektur Upacara pada acara Apel Penghormatan kepada Pahlawan Nasional.
Di momentum peringatan Hari Pahlawan ini, Pj Gubernur mengajak generasi muda NTB untuk meneruskan perjuangan para pahlawan dengan cara terus bergerak, berbuat baik untuk kemajuan Provinsi NTB.
“10 November 2024 kita semua memperingati hari pahlawan, mari semua generasi Nusa Tenggara barat kita berbuat lebih baik, menjadikan Nusa Tenggara Barat yang lebih maju” ajak Pj Gubernur usai melakukan ziarah makam.
Ziarah ini diharapkan dapat mengokohkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat NTB serta memperkuat kecintaan terhadap tanah air. Kehadiran berbagai elemen masyarakat dalam ziarah ini mencerminkan rasa hormat masyarakat NTB terhadap jasa Tuan Guru, yang pengaruhnya masih terus dirasakan hingga kini.
TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dikenal sebagai ulama sekaligus pejuang yang membangun kesadaran nasional dan religius dari NTB. Ia mengabdikan hidupnya untuk menggerakkan pendidikan serta mendukung perjuangan rakyat melawan penjajahan, mewariskan inspirasi yang terus menumbuhkan semangat kebangsaan bagi generasi muda saat ini.
Forkopimda NTB yang hadir juga menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah masyarakat. Meneladani ajaran dan nilai-nilai luhur yang diwariskan Tuan Guru menjadi fondasi dalam memperkuat ketahanan sosial, terutama dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dan dinamis.(ris)