MASA jabatan Penjabat (Pjs.) Bupati Sumbawa, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos., MM., resmi berakhir pada Sabtu, 23 November 2024, setelah dua bulan penuh dengan aksi nyata yang meninggalkan jejak bermakna bagi Kabupaten Sumbawa. Berbagai program dan inisiatif strategis telah dilaksanakan selama masa kepemimpinannya dari 23 September hingga 23 November 2024, mencerminkan komitmennya untuk memberikan kontribusi terbaik bagi daerah dan masyarakat.
Salah satu legacy monumental yang ditinggalkan Dr. Najam adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Transformasi Pembangunan Daerah dengan Pjs. Bupati Sumbawa Barat, Julmansyah, S.Hut., M.AP., pada momentum Hari Lahir ke-21 Kabupaten Sumbawa Barat. MoU ini menjadi simbol kerja sama strategis antara dua kabupaten untuk memastikan pengelolaan sumber daya alam dilakukan secara berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesepakatan ini menjadi puncak perjalanan panjang dialog strategis yang dilakukan selama masa kepemimpinan Najam.
Selama dua bulan Dr. Najam memimpin berbagai program yang diluncurkan menyentuh semua sektor kehidupan masyarakat. Dalam bidang lingkungan, ia memprakarsai penanaman 4.000 mangrove sebagai langkah mitigasi perubahan iklim dan perlindungan kawasan pesisir. Dalam pelayanan publik, ia mengadakan roadshow ke 21 kecamatan untuk memastikan layanan publik berjalan optimal, meninjau langsung fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Polindes, serta memantau kondisi pendidikan di kecamatan-kecamatan tersebut.
Di sektor kesehatan, ia meluncurkan pilot project pelayanan kesehatan gratis di empat kecamatan (Alas, Lape, Moyo Utara, dan Buer) serta Gerakan Pangan Murah “Saparak Sedo Tawa Tau Desa” untuk membantu masyarakat mengakses kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Dr. Najam juga menunjukkan kepedulian tinggi terhadap masyarakat terdampak bencana dengan menyalurkan bantuan untuk korban kebakaran, angin puting beliung, dan banjir. Bantuan lainnya, seperti hibah untuk perguruan tinggi, masjid, dan pondok pesantren, serta penyaluran ZIS bersama BAZNAS, juga menjadi bagian dari programnya.
Selain itu, Dr. Najam juga menginisiasi gotong royong dengan BUMN/BUMD untuk menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekeringan. Tercatat ada 11 kecamatan dan 25 desa yang mengalami kekeringan, menjadikan program ini sebagai bentuk nyata kepeduliannya terhadap masyarakat yang mengalami krisis air bersih.
Dalam bidang keagamaan, ia mencanangkan Gerakan Sumbawa Mengaji bersama MUI Kabupaten Sumbawa. Gerakan ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai religius masyarakat Sumbawa.
Pemberdayaan ekonomi turut menjadi perhatian melalui program Bale Berdaya untuk UMKM, pengembangan sentra produksi garam, serta budidaya lobster dan mutiara. Di sisi infrastruktur, ia melakukan peninjauan langsung proyek strategis seperti Ruas Jalan Batu Dulang-Tepal, Bendungan Kerekeh, dan Jembatan Ai Bari. Tak ketinggalan, persiapan Pilkada juga berjalan lancar di bawah kepemimpinannya melalui rapat koordinasi, peninjauan logistik, dan simulasi pemungutan suara.
Masa jabatan Dr. Najam ditutup dengan malam perpisahan yang berlangsung khidmat pada Jum’at malam, 22 November 2024, di Kantor Bupati Sumbawa. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pejabat daerah, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Dalam sambutannya, Dr. Najam menyampaikan rasa syukur atas dukungan semua pihak selama masa kepemimpinannya.
Malam perpisahan tersebut menjadi momen haru sekaligus apresiasi atas dedikasi dan kerja keras Dr. Najam dalam memimpin Kabupaten Sumbawa. Jejak bermakna yang ditinggalkannya menjadi landasan kuat untuk pembangunan Sumbawa di masa depan. Dengan berakhirnya masa tugasnya, masyarakat Sumbawa memiliki harapan besar agar semangat perubahan yang telah dirintis dapat terus dilanjutkan demi mewujudkan daerah yang lebih maju dan sejahtera. (r)