spot_img
Sabtu, Februari 8, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMCuaca Ekstrem, 25 Hektar Lahan Pertanian Terancam Gagal Panen

Cuaca Ekstrem, 25 Hektar Lahan Pertanian Terancam Gagal Panen

Mataram (Suara NTB) – Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi beberapa hari ini di Kota Mataram mengakibatkan padi milik petani jatuh dan terendam air. Seluas 25 hektar lahan pertanian terancam gagal panen.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H. Irwan Harimansyah ditemui pada, Rabu, 11 Desember 2024 menjelaskan, cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang memiliki dampak terhadap tanaman milik petani. Dari luas lahan pertanian 75 hektar terdapat 25 hektar tanaman padi milik petani di Kecamatan Sekarbela, terancam gagal panen.

Selain cuaca ekstrem, kondisi ini diperparah oleh sistem sanitasi yang kurang disebabkan pembangunan sehingga sedimentasi di saluran tinggi mengakibatkan pendangkalan. “Jadi air meluap atau tergenang,” terangnya.

Dinas Pertanian belum menghitung potensi kerugian yang dialami petani. Akan tetapi, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram untuk melakukan normalisasi guna mencegah meluasnya lahan pertanian yang terendam. “Sebenarnya dulu mau dilakukan normalisasi tetapi karena letaknya dalam sehingga tidak memungkinkan,” ujarnya.

Irwan menyayangkan petani tidak masuk dalam asuransi usaha tanaman pertanian (AUTP) padahal mereka adalah petani penggarap. Sementara, asuransi yang dibayarkan hanya Rp75 ribu per hektar dan mereka akan mendapatkan ganti rugi cukup besar apabila terjadi kerusakan akibat bencana alam seperti banjir, terserang hama, dan lain sebagainya.

Irwan juga Kepala Dinas Perikanan Kota Mataram menegaskan, organisasi perangkat daerah (OPD) teknis tidak mungkin untuk memberikan bantuan sehingga dianjurkan petani untuk mengikuti asuransi. “Makanya kita anjurkan mereka untuk mengasuransikan tananam pertanian mereka supaya mendapatkan ganti rugi dari pemerintah apabila terjadi seperti sekarang ini,” jelasnya.

Sebenarnya, kejadian seperti ini yang dikhawatirkan menimpa petani cuma agak sulit meyakinkan petani dengan berbagai pertimbangan dan alasan mereka. Terendamnya 25 hektar lahan pertanian diharapkan tidak mengganggu target serapan gabah kering mencapai 25 ribu ton perhari. Pasalnya, kebutuhan beras menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025 sangat tinggi. “Kita koordinasikan dengan Dinas Ketahanan Pangan agar pasokan beras mencukupi untuk kebutuhan nataru,” demikian kata dia. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO