Mataram (Suara NTB) – Balai Bahasa Provinsi NTB memenuhi undangan SMK NW Dasan Tapen dalam kegiatan Pelatihan Literasi Guru untuk Memperkuat Kompetensi, pada Senin, 30 Desember 2024. Sebanyak 20 guru menjadi peserta pelatihan kali ini.
Seluruh anggota Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Literasi berkesempatan untuk menghadiri sekaligus menjadi narasumber kegiatan, yaitu Nurcholis Muslim, Ni Made Yudiastini, Lentera Nurani Setra, dan Gilang Aryo Damar.
Kepala SMK NW Dasan Tapen, M. Nazam menuturkan betapa pentingnya pelatihan ini. “Rapor Pendidikan di SMK kita sangat rendah. Kemampuan literasi dan numerasi siswa SMK NW Dasan Tapen berwarna merah. Hal itu tentu saja menjadi tugas besar kita bersama sebagai tenaga pendidik untuk memperbaiki sistem dan cara pembelajaran agar kemampuan siswa dalam hal literasi dan numerasi meningkat,” imbuhnya.
Saat pemberian materi, Nurcholis Muslim menerangkan kekurangan dasar yang dialami siswa. “Yang harus didahulukan itu membaca, bukan menulis. Hal tersebut yang sering menjadi kendala sehingga rapor pendidikan rendah. Membaca di sini bukan berarti mengeja kata, tetapi memahami apa yang dibaca,” ujarnya.
Gilang pun menambahkan hal tersebut terjadi karena membaca dijadikan sebagai sebuah tujuan, bukan cara. Padahal, membaca adalah salah satu cara untuk memperoleh informasi. Selama ini, kita menjadikan membaca sebagai sebuah tujuan, memaksa siswa untuk membaca. Menurutnya, sangat penting bagi siswa untuk memahami bahwa membaca itu sebuah cara, sehingga siswa merasakan bahwa membaca adalah sebuah kebutuhan, bukan kewajiban.
Di akhir sesi, Lentera Nurani Setra menjelaskan pentingnya UKBI untuk penguatan literasi. “UKBI adalah salah satu cara mengukur kemampuan literasi siswa,” tuturnya. Dalam UKBI, siswa akan diukur jenjang penguasaan bahasa, kecenderungan media penerimaan informasi, dan standar kemampuan literasi digital siswa. Hasil UKBI dapat menjadi dasar perlakuan peningkatan literasi bagi siswa. (ron)
