Mataram (Suara NTB) – Delapan koleksi Museum Negeri NTB yang akan diikutsertakan pada pameran internasional Islamic Arts Biennale yang digelar di kawasan terminal Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, Arab Saudi resmi dikirim lewat jasa pengiriman barang, Kamis, 2 Januari 2025. Dengan mengikuti pameran di Jeddah ini, membuat Museum NTB mendunia.
Koleksi Museum Negeri NTB ini dikemas dalam kotak kayu berwarna biru dongker dan dilapisi agar tetap utuh selama dalam perjalanan ke Arab Saudi, sehingga bisa dipamerkan. ‘’Hari ini (Kamis, red) paket itu dikirim ke bandara. Sehari diperiksa oleh pihak kepabeanan. Administrasi dicek. Besok (hari ini, red) tanggal 3 Januari akan diterbangkan ke Jakarta. Nanti di Jakarta, ada pemeriksaan yang harus dilalui. Satu, kepabeanan, imigrasi dan administrasi-administrasi juga dicek,’’ ungkap Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam, S.H., M.H., Kamis, 2 Januari 2025.
Setelah melalui proses pemeriksaan di Jakarta, tambahnya, kemungkinan besar tanggal 7 Januari 2025, delapan koleksi Museum Negeri NTB yang sudah dikemas dalam kotak kayu ini akan dikirim bersamaan dengan paket dari Museum Negeri Sonobudoyo ke Jeddah, Arab Saudi. Pihaknya memperkirakan koleksi Museum Negeri NTB ini akan sampai ke Jeddah Arab Saudi tanggal 8 Januari 2025.
Selain mengirim koleksi yang akan dipamerkan pada pameran internasional Islamic Arts Biennale, pihaknya juga mengirim dua staf yang akan menata koleksi di lokasi yang sudah ditentukan. ‘’Besok (hari ini, red) kurir akan berangkat dan sampai di Jeddah, sekitar tanggal 8 Januari. Nanti dari tanggal 8 Januari hingga tanggal 12 Januari akan dilakukan display benda-bendanya. Setelah itu akan ditampilkan di lokasi pameran,’’ tambahnya.
Setelah dilakukan display, ujarnya, akan ditandatangani serah terima berita acaranya dan ditinggal selama 4 bulan di terminal Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi untuk mengikuti pameran dari tanggal 25 Januari 2025 hingga 25 Mei 2025. ‘’Setelah selesai, bendanya akan diambil lagi oleh kurir dari Nusa Tenggara Barat sebanyak 2 orang. Dan akan dikirim lagi ke Nusa Tenggara Barat,’’ ujarnya.
Diakuinya, koleksi Museum Negeri NTB pertama kalinya dipamerkan di luar negeri. Pihaknya berharap pada tahun-tahun berikutnya, koleksi Museum Negeri NTB akan kembali dipamerkan, tidak hanya di Arab Saudi, tapi di negara lainnya. ‘’Ini bagian dari promosi kita. Bagian dari promosi budaya Nusa Tenggara Barat, karena yang kita tampilkan benda dan budaya dari Nusa Tenggara Barat, sehingga budaya kita terpromosikan,’’ terangnya.
Pameran internasional ini diselenggarakan Diriyah Biennale Foundation dan disponsori bertema ‘’The Art of Number menampilkan kekayaan dan keberagaman budaya Islam melalui lembaga-lembaga dari berbagai negara.
Indonesia terpilih sebagai perwakilan Asia Tenggara dari 20 negara. Keikutsertaan Indonesia dalam pameran Islamic Arts Biennale diwakili oleh tiga museum, yakni Museum NTB di Kota Mataram, Museum Sonobudoyo di Yogyakarta, dan Perpustakaan Nasional di Jakarta
‘Museum NTB menyertakan keris, cipo’ cila (jilbab khas perempuan Sumbawa), kitab Tajul Muluk hingga peralatan makan sirih yang merupakan warisan dari suku Sasak, Samawa dan Mbojo. (ham)