spot_img
Rabu, Januari 22, 2025
spot_img
BerandaHEADLINENTB Alami Inflasi 1,28 Persen, Emas Perhiasan Ikut Beri Andil Dominan

NTB Alami Inflasi 1,28 Persen, Emas Perhiasan Ikut Beri Andil Dominan

Mataram (Suara NTB) – Pada Desember 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Provinsi NTB sebesar 1,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,04. Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, salah satunya kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,69 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB Wahyudin mengatakan, selain kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, inflasi juga dipengaruhi oleh kelompok pendidikan sebesar 3,82 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,01 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,99 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,83 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,30 persen.

“Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,26 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar, 0,67 persen dan kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,63 persen,” terang Wahyudin saat menyampaikan berita resmi statistik, Kamis, 2 Januari 2025.

Wahyudin mengatakan, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada Desember 2024 antara lain emas perhiasan, daging ayam ras, cumi-cumi, sigaret kretek mesin (SKM), sewa rumah, akademi/perguruan tinggi, bawang merah, minyak goreng, jeruk, kopi bubuk, dan sejumlah komoditas lainnya. Dari semua komoditas tersebut, andil emas perhiatan tercatat yang paling dominan menyumbang inflasi yaitu sebesar 0,41 persen.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi y-on-y, antara lain cabai rawit, beras, cabai merah, ikan kembung, ikan gembung, ikan banyar, ikan aso-aso, bensin, ikan tongkol, telepon seluler, ikan bandeng, bolu, angkutan udara, ikan laying, ikan benggol, terong, kangkung, bayam dan jagung manis.

Ia menegaskan, Pada Desember 2024, seluruh wilayah IHK di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berjumlah tiga kabupaten/kota mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Bima sebesar 2,33 persen dengan IHK sebesar 107,23 dan terendah terjadi di Kabupaten Sumbawa sebesar 0,08 persen dengan IHK sebesar 107,01.

“Adapun tingkat inflasi month to month (m-to-m) Provinsi NTB bulan Desember 2024 sebesar 0,46 persen,” terangnya.(ris)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO