spot_img
Selasa, Januari 14, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATKetua DPRD Turun Bantu Warga, Pemkab Didesak Gerak Cepat Tangani Kerusakan Dampak...

Ketua DPRD Turun Bantu Warga, Pemkab Didesak Gerak Cepat Tangani Kerusakan Dampak Bencana Sekotong

Giri Menang (Suara NTB) – Pemkab Lombok Barat (Lobar) didesak gerak cepat menangani kerusakan dampak bencana yang melanda Sekotong. Pasalnya beberapa infrastruktur yang rusak sangat urgen bagi warga. Baik untuk aktivitas sehari-hari ke sawah, pasar, puskesmas, dan akses pendidikan bagi anak-anak ke sekolah.

Beberapa infrastruktur tersebut di antaranya jembatan Belongas – Tangin-Angin Desa Persiapan Belongas, sejumlah akses jalan Desa Taman Baru dan Pelangan yang kondisinya rusak parah. Bahkan warga secara swadaya memperbaiki jembatan dan jalan rusak tersebut.

Mereka dibantu Ketua DPRD Lobar Lalu Ivan Indaryadi yang menyumbang dana untuk perbaikan jembatan Belongas.  “Kami minta agar Pemkab cerak cepat tangani dampak bencana di Sekotong,” tegas Lalu Ivan – sapaan akrabnya, Senin, 6 Januari 2025.

Dirinya mengaku telah turun mengecek lokasi terdampak bencana di wilayah Sekotong. Seperti jembatan Belongas – Tangin-Angin yang hampir putus akibat terjangan air. Dari hasil pengecekannya, bahwa tim Pemkab lamban melakukan penanganan pascabencana. “Sehingga warga akan bergotong royong memperbaiki sendiri secara swadaya,”kata Ivan.

Ia pun telah berkoordinasi dengan warga, di mana masyarakat akan melakukan gotong royong memperbaiki sementara jembatan itu. Karena Jembatan penghubung ke beberapa desa tersebut dilalui warga tiap hari, termasuk anak sekolah. “Saya temui anak-anak sekolah yang lewat disana, kasian kalau lama menunggu Pemda,” ujarnya.

Dikatakan, kalau perbaikan menunggu anggaran Pemkab terlalu lama, di satu sisi jembatan itu mendesak diperbaiki. Ia pun telah memangil warga untuk membantu biaya perbaikan. Ivan mengaku memberikan dana Rp20 juta untuk penanganan sementara jembatan tersebut. Selain jembatan, beberapa infrastruktur juga mendesak ditangani seperti jalan putus di Desa Taman Baru. Abrasi sungai yang hampir menggerus rumah warga dan sukses jalan.

Akses jalan di Desa Pelangan juga butuh penanganan serius. Bahkan ia akan mengalokasikan program aspirasinya juga Pemkab tak juga menangani. Menyinggung anggaran yang dibutuhkan untuk penanganan dampak bencana diperkirakan Rp2 miliar, menurut Politisi Golkar ini, jumlah tersebut tidak akan cukup. “Tidak cukup kalau segitu,”ujarnya.

Sementara itu, Tim Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Lobar telah turun mengecek kerusakan dampak bencana di Sekotong. Dari sejumlah titik yang dicek tersebut, tim mengidentifikasi kerusakan pada akses jalan, jembatan, irigasi, talud, beronjong sungai dan lainnya. Diestimasi butuh kurang lebih Rp2 miliar untuk penanganan kerusakan tersebut.

Sekretaris Dinas PUTR Lalu Ratnawi menyampaikan timnya masih mengkaji dan menghitung hasil pengecatan kerusakan dampak bencana di Sekotong. “Masih diselesaikan gambar, DED, sekalian sama RAB nya,”kata Ratnawi.

Dari perkiraannya berdasarkan hasil cek lapangan, anggaran yang diperlukan untuk penanganan dampak bencana kurang lebih Rp2 miliar. Ini termasuk jalan putus di Taman Baru. Diperkirakan, di satu titik seperti sungai dibutuhkan anggaran sekitar 600 sampai 700 juta. Karena lebar bentang sungai akan ditambah agar tidak menyempit di badan sungai seperti kondisi saat ini. Sehingga itu yang menyebabkan banjir.

Dalam penanganan dampak bencana ada yang dikoordinasikan dengan Pemprov NTB dan BWS. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan BWS untuk penanganan dampak bencana. “Kita lagi proses karena banyak titik sungai yang lagi ditangani dampak banjir”kata dia.

Nantinya untuk penanganan aliran sungai yang menjadi kewenangan BWS, maka pihak BWS yang akan tangani. Seperti di Desa Taman Baru, ada dua titik yang akan diusulkan penanganan ke BWS yakni sungai di belakang SD dan jalan yang nyaris amblas.

Sedangkan untuk penanganan jembatan nyaris putus di Belongas dan jalan menuju pemukiman warga Taman Baru akan diupayakan melalui BTT. “Dua titik sungai yang terancam ambles itu yang kita usulkan ditangani BWS, sedangkan dua titik Kita usahakan lewat BTT nantinya,”terangnya. (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO