spot_img
Rabu, Januari 22, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURRSLT Resmi Jadi BLUD, Pj. Bupati Tekankan Transparansi Keuangan

RSLT Resmi Jadi BLUD, Pj. Bupati Tekankan Transparansi Keuangan

Selong (Suara NTB) – Rumah Sakit Umum Daerah Lombok Timur (RSLT) kini resmi berstatus sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Peresmian ini dilakukan oleh Penjabat (Pj) Bupati Lotim H. M. Juaini Taofik, pada Selasa, 7 Januari 2025. Status BLUD ini memberikan kewenangan kepada manajemen rumah sakit untuk mengelola keuangan secara mandiri, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kesehatan.

Dalam sambutannya, Pj. Bupati menegaskan pentingnya menjaga transparansi dan akuntabilitas keuangan setelah perubahan status ini. “Setelah menjadi BLUD, pastikan tidak ada kebocoran keuangan. Ini adalah tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan baik,” ujar Juaini.

Ia juga menyampaikan peresmian BLUD ini menjadi langkah penting di masa transisi pemerintahan menuju pelantikan bupati baru. “BLUD ini ibarat melahirkan seorang bayi. Ini harus menjadi tonggak untuk terus belajar dan memperbaiki pelayanan kesehatan,” tambahnya.

Pj. Bupati menekankan BLUD bukan sekadar status, tetapi instrumen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Pelayanan harus cepat merespon kebutuhan masyarakat. Ukuran keberhasilan BLUD adalah kualitas pelayanan, bukan hanya soal keuangan,” jelasnya.

Peran BPJS Kesehatan sangat signifikan dalam operasional RSLT. Dari total Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lotim sebesar Rp486,21 miliar, lebih dari 60 persen berasal dari BLUD, sebagian besar melalui BPJS Kesehatan. Jumlah peserta BPJS di Lotim juga telah mencapai 1,4 juta jiwa, mencerminkan cakupan layanan kesehatan yang luas.

Pj. Bupati juga mengapresiasi capaian Lotim di bidang kesehatan, yang kini berada di peringkat ketiga di NTB untuk harapan hidup dan harapan lama sekolah. Namun, ia mengingatkan bahwa masih ada tantangan besar, seperti meningkatkan rata-rata lama sekolah dan pendapatan per kapita masyarakat.

Pemerintah daerah akan terus memantau operasional BLUD untuk memastikan kualitas pelayanan tetap terjaga. “Kalau BLUD tidak berjalan sesuai harapan, pemerintah bisa menghentikannya. Jangan sampai setelah jadi BLUD, pelayanan justru menurun,” tegas Juaini.

Dengan perubahan ini, diharapkan RSLT dapat memberikan pelayanan yang lebih baik, responsif, dan memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Lotim, sekaligus menjadi contoh pengelolaan rumah sakit yang efektif dan berkelanjutan.

Direktur RSLT, Dr. Syarif Waliyulloh, mengungkapkan perjalanan menuju status BLUD tidaklah mudah. Operasional RSLT yang dimulai pada 1 Januari 2020 membutuhkan waktu lima tahun untuk mencapai status ini.

“Prosesnya panjang, banyak kendala, tapi berkat dukungan pemerintah daerah dan dinas kesehatan, kami berhasil. Dengan BLUD, kami memiliki fleksibilitas untuk memperbaiki pelayanan secara terarah dan terukur,” ujarnya.

Pada tahun 2024 lalu, RSLT dibawah komando dr. Syarif ini bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 17 miliar lebih. Capaian ini katanya 96 persen dasi target Rp 18 miliar.

Direktur RSLT berkeyakinan bisa melebihi 100 persen karena ada klaim di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan belum tuntas dibayar. Disebut, rata-rata klaim RSLT ke BPJS kesehatan tembus Rp 1,5 miliar per bulan.

Pencapaian PAD sejak awal beroperasi katanya terus meningkat. Progresnya terus naik setiap tahun. Tergambar dari kondisi kesehatan RSLT yang cukup sehat. Menjadi BLUD tidak saja dari sisi keuangan. Terpenting yang dikedepankan adalah fleksibilitasnya. “Mudahan ke depan bisa lebih baik,” ucapnya.

Terkait sumber daya manusia sudah coba dikelola dengan baik. Terlahir sudah ada tambahan PPPK sebanyak 264 orang. Jumlah ini dianggap sudah cukup proporsional. Ada beberapa kekurangan tapi masih bisa diatasi.

Jumlah dokter spesialis di RSLT 13 orang. Awalnya dulu 4 orang. Setiap tahun ada penambahan. Sehingga dipastikan, semua layanan media yang dilakukan di RSLT bisa ditangani dengan. Begitu juga soal alat kesehatannya juga sudah dilengkapi sesuai dengan ketersediaan sumber daya medis yang dimiliki. (rus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO