spot_img
Jumat, Februari 7, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMTim Saber Pungli Fokus Tangani Dugaan Pungli di Parkir dan Pasar

Tim Saber Pungli Fokus Tangani Dugaan Pungli di Parkir dan Pasar

Mataram (Suara NTB) – Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kota Mataram, telah melakukan pengawasan terhadap potensi kebocoran pendapatan asli daerah. Dugaan pungutan liar pada retribusi parkir dan retribusi pasar menjadi fokus penanganan.

Inspektur Inspektorat Kota Mataram, Hj. Baiq Nelly Kusumawati dikonfirmasi pada, Selasa, 21 Januari 2025 menerangkan, Tim Saber Pungli Kota Mataram telah melakukan pengawasan terhadap retribusi parkir dan retribusi pasar. Hasil pengawasan segera disampaikan ke kepala daerah untuk meminta arahan sekaligus masukan dalam pelaksanaan kerja tim saber pungli dengan melibatkan organisasi perangkat daerah. “Rencana kami mau audiens dengan Pak Wali meminta pengarahan dari hasil pengawasan tahun 2024,” terangnya.

Pihaknya memiliki formulasi mengoptimalkan pendapatan asli daerah dengan mengurangi kebocoran serta pungutan liar. Pasalnya, retribusi parkir dan retribusi pasar diduga marak terjadi kebocoran maupun pungutan liar.

Nelly menegaskan, organisasi perangkat daerah (OPD) sebagai profit center akan dilibatkan untuk menyusun langkah kerja di tahun 2025, terutama pencegahan. “Kita telah menyiapkan akselarasi untuk menangani kebocoran PAD,” ujarnya.

Dikatakan, potensi kebocoran serta pungli benar-benar ditangani dengan maksimal dan intens melibatkan organisasi perangkat daerah terkait, sehingga mereka (OPD,red) mengetahui kewenangan masing-masing serta tidak saling menyalahkan.

Tim Saber Pungli Kota Mataram akan menyusun standar operasional prosedur (SOP) pencegahan dari hasil pengawasan, karena pihaknya mengetahui potensi kebocoran PAD, sehingga strategi penanganannya telah dipetakan agar target retribusi tercapai. “Kita sudah tahu bagaimana modusnya, sehingga ini yang akan kita tangani,” pungkasnya.

Nelly mengakui, pencegahan menjadi prioritas kerja tim saber pungli daripada penindakan. Pertimbangannya jangan sampai masyarakat mengkritisi kebijakan pemerintah padahal belum dilakukan pembenahan pelayanan publik kepada masyarakat. “Pencegahan pasti berdampak pada peningkatan,” demikian kata dia. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO