spot_img
Senin, Februari 17, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK UTARAMobilitas Wisatawan Tinggi, Pemda KLU Antisipasi Masuknya Virus HMPV

Mobilitas Wisatawan Tinggi, Pemda KLU Antisipasi Masuknya Virus HMPV

Tanjung (Suara NTB) – Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) melalui Dinas Kesehatan berupaya mengantisipasi masuknya virus Human Metapneumovirus (HMPV). Penyakit yang merebak di China ini tidak menutup kemungkinan menyebar di Indonesia seiring mobilitas wisatawan yang cukup tinggi.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan KLU, Suhardi, S.Km., M.Kes., mengatakan kasus HMPV belum terdeteksi di KLU. Namun demikian, Dikes perlu meningkatkan kewaspadaan menyusul daerah ini dikenal sebagai destinasi wisata internasional.

“Sampai saat ini, tidak ada kasus (HMPV), dan kita berharap tidak akan ada. Namun demikian, kewaspadaan tetap kita tingkatkan, terutama di tiga Gili sebagai pusat mobilitas wisatawan,” ungkap Suhardi.

Ia menjelaskan, upaya pencegahan dilakukan dengan meningkatkan koordinasi dengan stakeholder, baik instansi pemerintah, asosiasi pengusaha wisata maupun elemen lainnya. Deteksi dini perlu dilakukan untuk memastikan langkah antisipatif agar tercapai kenyamanan dan keamanan masyarakat dari penyebaran HMPV.

Suhardi memastikan akan melakukan pemindaian (screening) kepada wisatawan yang masuk ke KLU. Pengawasan di sejumlah titik yang menjadi pintu masuk juga perlu diperketat dengan melibatkan instansi teknis baik vertikal pusat maupun daerah.

“Kita juga sudah membuat Surat Edaran kepada seluruh Puskesmas di Lombok Utara untuk memperkuat sistem deteksi dini di lapangan,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit pada Dikes KLU, I Nyoman Sudiarta, menyambung penyakit HMPV rentan menyerang anak-anak dan lanjut usia. Penyakit ini memiliki gejala menyerupai pneumonia berat, misalnya batuk, demam dan sesak napas. Oleh karena itu, langkah preventif secara mandiri juga perlu dilakukan dengan menggunakan masker, dan menerapkan PHBS.

“Kita mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika ada anggota keluarga yang menunjukkan gejala serupa,” ucapnya.

”Langkah antisipasi ini penting mengingat mobilitas wisatawan yang tinggi di Lombok Utara. Jika situasi memburuk, kebijakan tambahan, seperti peningkatan pengawasan di pintu masuk wisata, bisa segera diterapkan,” demikian Sudiarta. (ari)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO