Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Sumbawa, mencatat sedikitnya ada sekitar 593 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang berada di wilayah pesisir dan tersebar di beberapa kecamatan
“Hasil inventarisasi sementara jumlah RTLH di kawasan pesisir baru sekitar 593 unit yang tersebar di pulau Bungin, Labuhan Kuris, Labuan Jambu termasuk beberapa wilayah pesisir lainnya, ” kata Kadislutkan mulai Kabid perikanan tangkap H. Burhanuddin kepada , kepada Suara NTB, Jumat, 31 Januari 2025.
Haji Bur melanjutkan, jumlah tersebut berpotensi terus bertambah karena proses pendataan by name by address juga terus dilakukan oleh pihaknya. Rumah yang sudah terdata itupun memiliki kerusakan yang bervariasi mulai dari rusak berat, sedang hingga ringan.
“Jumlahnya masih bisa terus bertambah, tetapi kami pastikan rumah yang sudah terdata sudah lengkap termasuk Nomor Induk Kependudukan (NIK) pemilik rumah juga sudah kita data,” ucapnya.
Haji Bur meyakinkan, inventarisasi RTLH tersebut dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam penataan kawasan serta pembangunan perumahan yang layak. Hal tersebut juga dilakukan sesuai dengan arahan dan permintaan dari DKP Provinsi NTB.
“Jumlah hasil inventarisasi saat ini dipastikan masih akan terus bertambah karena saat ini masih dilakukan pendataan secara intensif,” ujarnya
Menurutnya, kegiatan Inventarisasi dan pendataan RTLH ini dilakukan bekerjasama dengan UPT PISDK dan Kades setempat. Hal tersebut dilakukan agar seluruh data yang masuk merupakan kondisi terkini di masyarakat untuk kemudian disampaikan ke DKP Provinsi NTB.
“Jadi, data yang kita usulkan tersebut merupakan kondisi sebenarnya di lapangan karena melibatkan desa untuk mendapatkan program bedah rumah RTLH dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman,” ujarnya.
Penataan terhadap kawasan permukiman tersebut juga dilakukan untuk menekan terjadinya reklamasi wilayah pesisir. Sementara untuk jenis rumah yang akan dibangun nantinya, hasil kordinasi awal akan dibangun Rusunawa dan rumah khusus namun di pulau Bungin masyarakat berharap bisa dibangun rumah kayu.
“Memang ada beberapa pilihan jenis rumah yang akan dibangun di kawasan pesisir dan permintaan masyarakat khususnya rumah kayu tetap akan menjadi pertimbangan nanti,” tukasnya. (ils)