Taliwang (Suara NTB) – Jelang akhir masa jabatannya, Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin sekali lagi kembali berkesempatan mengenalkan program Forum Yasinan di mata internasional. Kali ini melalui acara Regional Meeting Open Government Partnership (OGP) Asia Pasific yang berlangsung pada tanggal 5-7 Februari 2025 di Manila, Filipina.
Acara tersebut mempertemukan para reformis pemerintah, para pemimpin masyarakat sipil, dan pembuat kebijakan dari seluruh Asia dan Pasifik, bersama dengan mitra global dan regional, untuk membahas kemajuan inisiatif pemerintah yang terbuka dan mengeksplorasi cara-cara untuk mengatasi isu-isu paling kritis.
Acara Regional Meeting OGP Asia Pasific di Manila itu sangat bergengsi karena dibuka langsung oleh Presiden Filipina, Ferdinan Marcos JR. Pertemuan itu pun dimulai dengan pleno pembukaan di Grand Hyatt Manila di Bonifacio Global City, Taguig.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi High-Level Roundtable, dimana dalam pertemuan Meja bundar tersebut mempertemukan para pemimpin pemerintah dan masyarakat sipil dari kota, kota, provinsi, dan wilayah anggota Open Government Partnership (OGP), untuk berbagi bagaimana mereka menggunakan pemerintahan terbuka untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menumbuhkan ketahanan, dan mendorong inklusifitas.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah KSB, Suhadi yang turut serta mendampingi Bupati dalam kegiatan itu menjelaskan, bahwa ada beberapa agenda yang diikuti oleh Pemda KSB disepanjang perhetalan OGP Asia Pasific itu. Salah satunya kegiatan Regional Meeting OGP, dimana Bupati menjalani wawancara istimewa dengan Lead OGP Local yang dipimpin oleh Jose’ Maria Marin dan Mercedes Nasif. Adapun topik pembahasan wawancaranya adalah program Forum yasinan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati memaparkan bagaimana Forum Yasinan yang dilaksanakan oleh Pemda KSB sebagai sebuah model pemerintahan terbuka yang telah terbukti mampu membangun partisipasi masyarakat dalam mensukseskan berbagai program pembangunan daerah.
“Pemerintahan terbuka haruslah diikuti dengan peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Karena dengan begitu proses partisipasi masyarakat yang diharapkan dalam Pemerintahan terbuka akan dapat berjalan secara optimal dan sejalan dengan prinsip-prinsipnya yang mendorong transparansi, partisipasi publik, dan akuntabilitas” papar Suhadi mengutip penjelasan bupati dalam sesi wawancara itu.
Suhadi selanjutnya menyampaikan, di sesi akhir kegiatan itu, Bupati menandatangani komitmen OGP Manila-Philipina, sebagai bukti nyata Forum Yasinan turut menjadi model pemerintahan terbuka dunia. “Pada kesempatan itu pak Bupati menyampaikan berkomitmen KSB akan melanjutkan eksistensinya di forum OGP ini,” katanya.
Selanjutnya mantan kepala Dinas Pertanian ini mengatakan, agenda OGP di tahun ini akan kembali dilaksanakan di Spanyol pada bulan Oktober mendatang dengan sesi OGP Global Summit. “Acaranya 3 hari juga mulai tanggal 7 sampai 9 Oktober,” imbuhnya. (bug)