Mataram (Suara NTB) – Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB, Megawati Lestari, mengajak Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB untuk turun langsung mengecek kondisi lahan pertanian milik masyarakat yang terdampak banjir di Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah.
“Melihat tingginya curah hujan beberapa hari terakhir, banyak kawasan yang tergenang banjir, termasuk lahan-lahan pertanian. Oleh karena itu, kami turun langsung untuk mengecek kondisi di lapangan,” ujar Megawati saat dikonfirmasi pada Kamis, 13 Februari 2025.
Dalam kunjungan lapangannya, politisi dari Partai Golkar tersebut menemukan dua pasangan suami istri yang tengah memanen padi di tengah kondisi tanaman yang rusak akibat angin kencang dan hujan deras. Megawati menyatakan keprihatinannya atas situasi tersebut.
“Apa yang kita lihat di sini hanyalah salah satu contoh. Pasangan suami istri ini memiliki lahan seluas 10 are, tetapi padinya banyak yang tumbang akibat cuaca buruk,” ungkap Megawati dengan rasa prihatin.
Ia meyakini bahwa kondisi serupa tidak hanya terjadi di Desa Pelambik, tetapi juga di desa-desa lainnya di Lombok Tengah. Oleh karena itu, ia mengajak Distanbun NTB untuk mencari solusi guna membantu para petani yang terdampak.
“Hari ini saya sengaja mengajak Dinas Pertanian untuk bisa segera mencari solusi. Setidaknya kami berharap ada bantuan stimulan bagi para petani,” tutur Megawati.
Megawati juga meminta Distanbun NTB agar lebih sigap dalam mendata petani yang terdampak dan segera memberikan bantuan, minimal berupa benih padi baru. “Petani adalah penopang ketahanan pangan kita, mereka harus mendapat perhatian. Kita tidak ingin ketika mereka mengalami musibah, kita hanya diam saja,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Distanbun NTB, Ni Nyoman Darmilaswati, yang juga ikut turun ke lapangan, menyatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan bantuan kepada pemerintah pusat berupa benih padi baru agar dapat segera ditanam kembali oleh petani yang terdampak.
“Kami telah berkoordinasi dengan Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) agar petani bisa mendapatkan bantuan benih padi. Kami juga sudah melaporkan kondisi ini ke pusat dan diarahkan untuk mengajukan surat resmi yang dilampiri data petani terdampak banjir,” jelas Ni Nyoman.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pihaknya sedang menunggu data lengkap dari Kabupaten Lombok Tengah terkait jumlah lahan yang terdampak banjir. “Data ini akan menjadi dasar untuk mengajukan bantuan ke pemerintah pusat,” kata Ni Nyoman.
Distanbun NTB juga berharap adanya dukungan dari DPRD NTB melalui alokasi anggaran dalam pokok pikiran (pokir) dewan untuk pengadaan jaringan irigasi dan bantuan benih bagi petani. “Kami meminta dukungan dari DPRD NTB agar dalam pokirnya bisa mengusulkan perbaikan jaringan irigasi dan bantuan benih bagi petani,” pungkasnya. (ndi)