spot_img
Senin, Maret 24, 2025
spot_img
BerandaHEADLINETak Miliki Alokasi Anggaran Riset

Tak Miliki Alokasi Anggaran Riset

MESKIPUN tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) salah satunya adalah menyusun dan melaksanakan kebijakan penelitian dan pengembangan, namun Brida NTB di APBD NTB 2025 tak memiliki alokasi anggaran riset.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Brida NTB, Lalu Suryadi, menjelaskan bahwa selama ini pembiayaan riset Brida NTB hanya bersumber dari anggaran pokok-pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD NTB dan dana hibah riset dari Badan Riset Nasional (BRIN). Karena itulah kegiatan riset yang dilakukan oleh Brida NTB bersifat “by request” dari pihak-pihak yang memiliki anggaran.

“Kami menerima riset by request dari pihak-pihak yang memiliki anggaran,” kata Lalu Suryadi kepada wartawan akhir pekan kemarin.

Suryadi menjelaskan bahwa riset yang dilakukan oleh Brida NTB terbagi menjadi dua jenis. Pertama, riset yang diarahkan pada penggalian dan pengembangan potensi daerah, seperti sektor pertanian, pariwisata, perikanan, dan kelautan. Kedua, riset yang bertujuan untuk menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh daerah, seperti stunting dan kemiskinan.

Riset ini sering diminta oleh anggota DPRD NTB kepada Brida, dan hasilnya diserahkan dalam bentuk “Policy brief” yaitu dokumen singkat yang berisi analisis dan rekomendasi kebijakan untuk membantu pengambilan keputusan.

Sementara itu, dana hibah riset dari BRIN digunakan untuk penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan melalui berbagai skema hibah riset berbasis kompetisi.

BRIN memiliki berbagai macam skema dana hibah riset seperti program Pendanaan Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) dalam berbagai format seperti Kompetisi, Ekspedisi, Start-Up, Invitasi, Kolaborasi, dan Pusat Kolaborasi Riset (PKR), serta pengujian produk inovasi di sektor kesehatan dan pertanian.

Untuk mendapatkan dana hibah tersebut, Brida bersama dengan sejumlah perguruan tinggi menyusun proposal penelitian dan mengajukannya kepada BRIN. “Kami bersaing secara nasional dari seluruh pengusul di Indonesia,” jelas Suryadi.

Selain itu, ketika pemerintah pusat ingin merilis kebijakan atau program secara nasional, BRIN biasanya meminta lembaga di daerah untuk melakukan penelitian awal. Suryadi menegaskan bahwa meskipun riset dilakukan berdasarkan permintaan dan bukan atas inisiatif Brida NTB, dukungan penuh tetap dilakukan oleh timnya.

“Teman-teman pasti all out penelitian, tetapi kami memahami bagaimana kondisi anggaran daerah,” tutupnya. (ris)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO