Dompu (Suara NTB) – Warga Kecamatan Hu’u dihebohkan dengan kasus bunuh diri di Desa Daha dan percobaan bunuh diri di Desa Jala pada Minggu, 16 Februari 2025. Di Daha dialami Pj (17) yang diketahu pada Minggu siang dan di Jala dialami IHT (17) pada Minggu malam. Kedua kasus ini tengah didalami Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Dompu.
Kasus di Daha pertama diketahui oleh keluarga korban yang menaruh curiga anaknya tidak keluar dari kamar tidur sejak pagi. Ketika dibuka paksa pintu kamar didapati korban tergeletak di atas tempat tidur dengan wajah pucat dan mulut berbusa serta muntah berwarna hijau muda. Diduga korban baru meminum racun serangga. Ia pun dinyatakan meninggal dunia saat sampai di Puskesmas Rasabou, Minggu siang. Korban yang masih berstatus pelajar ini diduga mengakhiri hidup karena persoalan asmara.
Pada Minggu malam, warga Jala juga dihebohkan dengan kasus percobaan bunuh diri oleh IHT. Ia diduga hendak mengakhiri hidup dengan meminum cairan deterjen di rumahnya. Ia kemudian berjalan menuju kamar dan sempat memanggil keluarganya yang lain sebelum ambruk ke lantai dari jalannya. Berkat bantuan keluarganya itu, memanggil warga dan dilarikan ke Puskesmas Rasabou, sehingga nyawanya berhasil diselamatkan dengan penawar racun. Kini korban masih dirawat intensif di Puskesmas Rasabou untuk pemulihan kesehatannya.
IHT diduga hendak mengakhiri hidupnya karena masalah keluarga. Rumah yang menjadi harta warisan disertifikat atas nama korban. Diantara keluarganya berbicara di belakang korban dan menyampaikan keberatan. Keberatan disampaikan saudari tirinya dan didengar korban, sehingga ia merasa tersisih.
Kasi Humas Polres Dompu, AKP Zuharis, SH menyampaikan, kedua kasus langsung ditangani Polsek Hu’u dengan pengumpulan barang bukti dan menghimpun keterangan awal. Karena tidak adanya tanda kekerasan pada fisik korban dan pihak keluarga tidak keberatan, korban kasus bunuh diri di Daha langsung dimakamkan, Minggu, 16 Februari 2025.
Kepala DP3A Kabupaten Dompu, Abdul Sahid, SH yang dikonfirmasi, Senin, 17 Februari 2025 mengatakan, timnya sudah ke rumah korban di Hu’u untuk mendapatkan informasi yang utuh terkait kasus bunuh diri dan percobaan bunuh diri tersebut. “Tim tadi langsung berkunjung ke Hu’u untuk mendapatkan informasi lebih lengkap. Karena setiap penanganan kasus, tim kami harus fahami dulu masalahnya, baru Menyusun Langkah penanganan,” ungkap Abdul Sahid.
DP3A lanjut Abdul Sahid, selalu turun ke lapangan ketika muncul kasus terkait perempuan dan anak. Terhadap kasus di Hu’u ini, ia berharap bisa diselesaikan. “Kita tetap lakukan pendampingan terhadap kasus anak. Selama ini, kasus anak didominasi persoalan pernikahan akibat pergaulan bebas,” jelas Abdul Sahid. (ula)