Kecamatan Sakra Timur, Lombok Timur (Lotim), kembali menyuguhkan tradisi unik dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Warga tiga desa, yaitu Desa Gelanggang, Sakra Selatan, dan Lepak, menggelar acara ‘’Roah 1001 Tebolak Beaq’’. Roah 1001 Tebolak Beaq, merupakan sebuah ritual syukuran dengan membawa 1.001 dulang (tutup saji) berwarna merah. Acara ini tidak hanya menjadi bagian dari budaya turun-temurun, tetapi juga menjadi daya tarik wisata budaya yang menarik ribuan warga.
TRADISI ini diawali dengan iring-iringan warga yang membawa Tebolak Beaq menuju kompleks pemakaman leluhur di Desa Gelanggang. Ribuan warga terlihat antusias mengikuti prosesi ini, yang diiringi dengan zikir, doa bersama, dan pengajian agama. Roah 1001 Tebolak Beaq merupakan simbol syukur dan penghormatan kepada leluhur, sekaligus sebagai bentuk persiapan menyambut bulan Ramadhan.
Wakil Bupati Lotim, H. Muhammad Edwin Hadiwijaya, turut hadir dalam puncak acara tersebut. Dalam sambutannya, Wabup memberikan apresiasi tinggi kepada panitia dan warga yang telah menjaga tradisi ini. Ia menilai acara ini tidak hanya penting untuk melestarikan budaya, tetapi juga sebagai sarana mempererat silaturahmi antarwarga di tiga desa.
“Silaturahmi ini harus terus dijaga dan diwujudkan dalam berbagai kegiatan, tidak hanya pada acara adat, tetapi juga dalam gotong royong, kesehatan, pengelolaan sampah, dan lainnya,” ujarnya.
Ia juga berharap acara ini dapat menjadi media bagi pemerintah daerah untuk menyampaikan program-program pembangunan kepada masyarakat.
Ketua Panitia Roah, Sirhan, menjelaskan tradisi Roah 1001 Tebolak Beaq telah dilakukan secara turun-temurun oleh nenek moyang warga Desa Gelanggang. Kegiatan ini rutin digelar setiap bulan Sya’ban sebagai bentuk persiapan menyambut Ramadhan. “Ini adalah warisan budaya yang harus kita pertahankan dan lestarikan,” ujar Sirhan.
Sirhan menambahkan, selain memperkuat tali silaturahmi, acara ini juga memiliki dampak positif bagi perekonomian masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Sebelum acara puncak, jalan menuju makam leluhur diramaikan dengan bazar UMKM, yang menjadi ajang promosi produk lokal.
Camat Sakra Timur, Muhsin, menyatakan tradisi Roah 1001 Tebolak Beaq telah menjadi acara rutin tahunan di Desa Gelanggang selama delapan tahun terakhir. Kegiatan ini digelar di depan kompleks pemakaman umum (TPU) Batu Ngereng dan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, termasuk tuan guru, tokoh agama, dan kepala desa.
Sirhan berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan oleh generasi muda. “Mudah-mudahan acara ini semakin baik dan terus terjaga. Selain memperkuat silaturahmi, acara ini juga sangat berdampak positif bagi perekonomian masyarakat,” tuturnya.
Ia juga berharap agar Roah 1001 Tebolak Beaq dapat menjadi event tahunan Kabupaten Lombok Timur, sehingga mendapatkan perhatian lebih dari pihak terkait.
Roah 1001 Tebolak Beaq, tambahnya, tidak hanya menjadi simbol syukur dan penghormatan kepada leluhur, tetapi juga menjadi bukti kekayaan budaya masyarakat Sakra Timur. ‘’Dengan melibatkan tiga desa, acara ini berhasil menciptakan harmoni dan mempererat hubungan antarwarga. Semoga tradisi ini tetap lestari dan terus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang,’’ harapnya. (rus)