Mataram (Suara NTB) – Dinas Perdagangan Kota Mataram, akan menggelar pasar rakyat selama bulan Ramadhan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 10 kali dan dipastikan barang dijual sesuai harga eceran tertinggi.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Uun Pujianto dikonfirmasi pada, Rabu, 26 Februari 2025 menjelaskan, pemerintah pusat telah menggelar rapat secara virtual bersama kabupaten/kota seluruh Indonesia. Kebijakan pusat meminta daerah tetap menggelar pasar rakyat selama bulan Ramadhan untuk menjaga stabilitas harga barang pokok. “Selama Ramadhan kita akan menggelar sebanyak sepuluh kali,” terangnya.
Kegiatan ini digelar di enam kecamatan di Kota Mataram. Uun mengakui, edaran dari Kementerian/Lembaga mengingatkan bahwa distributor yang ikut berpartisipasi dalam pasar rakyat harus menjual bahan pokok sesuai harga eceran tertinggi (HET). Artinya, masyarakat harus mendapatkan harga sesuai yang ditetapkan pemerintah. “Edaran dari Kementerian ini menjadi pegangan kita di lapangan,” ujarnya.
Di satu sisi, ia memastikan stok barang pokok masih aman selama bulan Ramadhan. Pihaknya telah mengecek ketersediaan barang di distributor dan dipastikan ketersediaan aman selama bulan Ramadhan. Masyarakat diminta tidak punic buying karena akan berdampak terhadap gejolak harga. “Insya Allah, aman stok kita selama Ramadhan,” terangnya.
Harga kebutuhan pokok diakui, akan mengalami kenaikan. Hal ini dinilai wajar karena tingginya permintaan masyarakat selama bulan Ramadhan. Mantan Sekretaris KPU Kota Mataram menambahkan, akan berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik dan Bank Indonesia Kantor Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, untuk mengajak binaan mereka mengikuti pasar rakyat sehingga barang dijual dapat dijangkau oleh masyarakat. “Kita sudah berkoordinasi dengan Bulog supaya mengajak binaan mereka untuk ikut pasar rakyat,” pungkasnya.
Pasar rakyat sebanyak sepuluh kali selama bulan Ramadhan, tujuannya guna memastikan keterjangkauan dan stabilisasi harga sampai lebaran. (cem)