Taliwang (Suara NTB) – Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) yang direncanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa Barat ada kemungkinan tidak dapat terealisasi tahun ini. Pasalnya instruksi Presiden, Prabowo Subianto agar pemerintah daerah turut melakukan efisiensi anggaran bisa jadi menutup ruang program pembangunan BLK itu untuk sementara tertunda.
“Kami khawatir juga dengan efisiensi itu. Karena kalau kita lihat di pusat proyek-proyek fisik paling banyak dipangkas. Nah bisa jadi di daerah juga seperti itu,” sebut Kepala Disnakertrans KSB, Slamet Riadi, Jumat, 28 Februari 2025.
Slamet mengatakan, pihaknya sangat berharap jika efisiensi anggaran yang akan dilaksanakan Pemda KSB tidak sampai berimbas pada rencana pembangunan BLK Taliwang. Sebab menurut dia, pembangunan BLK yang rencananya akan diajukan pada APBD Perubahan tahun 2025 ini adalah salah satu program fisik Disnakertrans yang paling siap diselenggarakan. “Semua persiapannya sudah selesai. Lahan sampai DED-nya (detail engineering design) sudah rampung tahun lalu,” ungkapnya.
Selain persiapan yang telah matang, Slamet menyebut, keberadaan bangunan baru BLK Taliwang saat ini cukup mendesak. Ia mengatakan, pasca dilakukan relokasi dari kecamatan Poto Tano ke Taliwang, praktis kehadiran BLK secara fisik tidak terlihat. “Sementara memang kita masih pakai BLK Poto Tano, tapi tidak bisa lama karena bangunannya sudah banyak kerusakan,” paparnya.
Selanjutnya kata Slamet, agenda pemanfaatan BLK ke depan akan semakin padat. Banyak pelatihan yang siap digelar pihaknya dalam rangka menyiapkan tenaga kerja lokal untuk berbagai kebutuhan di proyek tambang Batu Hijau dan operasional smelter. “Kami sekarang terus berkoordanasi dengan PT AMMAN. Kita minta mereka berkolaborasi dengan BLK untuk penyiapan tenaga kerjanya,” tukasnya.
Terakhir ia menambahkan, jika efisiensi benar-benar tidak dapat dihindarkan. Mantan sekretaris Dinas Perikanan ini berharap agar program pembangunan BLK tahun 2025 ini tidak dihapus sepenuhnya. “Kalau bisa dibuatkan tahun ini gedung pelatihannya dulu. Kalau kantor-kantornya bisa nyusul tahun berikutnya,” imbuh Slamet. (bug)