Dompu (Suara NTB) – Kabupaten Dompu bakal mengembangkan program produksi peternakan berkelanjutan untuk mendukung sistem pangan, lingkungan dan mata pencaharian perdesaan. Program yang didukung Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia ini direncanakan akan berlangsung selama 6 tahun. Sebelum ditetapkan tim FAO Indoensia didampingin tim dari Dirjen Peternakan Kementrian Pertanian RI melakukan assessment langsung di Kabupaten Dompu.
Kehadiran tim assessment ini diterima langsung Bupati Dompu, Bambang Firdaus, SE di ruang rapatnya, Selasa, 4 Maret 2025. Bupati didampingi Sekda Dompu, Gatot Gunawan Perantauan Putra, SKM, MMKes., Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Muhammad Abduh, SE, MSI bersama jajarannya.
Tim kemudian melanjutkan kegiatan assessment lapangan di Doroncanga pada Selasa untuk system penggembalaan bebas yang dijalankan selama, dan Rabu (5/3) ini melakukan assessment kelompok tani ternak di Manggelewa untuk sisten peternakan budidaya intensifnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Muhammad Abduh, SE, MSI yang ditemui di kantornya, Rabu kemarin mengungkapkan, saat ini tim masih melakukan assessment untuk mengidentifikasi kesenjangannya, dan potensi intervensi yang perlu dilakukan oleh proyek yang diusulkan. “Setelah mendapatkan data lapangan dan diputuskan, Agustus 2025 ini sudah mulai jalan proyeknya,” ungkap Abduh.
Dari hasil assessment awal di Doroncanga dan Manggelewa, Abduh optimis Kabupaten Dompu akan tetap dipilih sebagai lokasi program produksi peternakan berkelanjutan untuk mendukung sistem pangan, lingkungan dan mata pencaharian perdesaan. Karena proyek ini tujuannya untuk memicu transformasi system peternakan di Indonesia guna meningkatkan kemandirian, keberlanjutan dan memberikan berbagai manfaat lingkungan global (GEBs).
Sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor, meningkatkan pasokan pangan yang bersumber dari peternakan. Berkelanjutan secara lingkungan dan sosia, system pangan yang seimbang secara keseluruhan, serta relevansi dan layak secara local.
Selain Dompu dan Lampung Selatan yang diusulkan tambahannya, ada 3 daerah yang lebih awal untuk pelaksanaan program ini. Yaitu Lampung Tengah Provinsi Lampung untuk peternakan sebagai sumber pasokan. Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur untuk pasokan peternakan bagi IKN. Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB untuk peternakan penggembalaan bebas. (ula)