spot_img
Kamis, Maret 20, 2025
spot_img
BerandaPOLHUKAMYUSTISISatpol PP Mataram Petakan Kawasan Rawan Perang Kembang Api

Satpol PP Mataram Petakan Kawasan Rawan Perang Kembang Api

Mataram (Suara NTB) – Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram, melakukan pemetaan terhadap sejumlah titik rawan perang kembang api selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah/2025.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Rabu, mengatakan, pemetaan itu dimaksudkan untuk memudahkan pengawasan terhadap aktivitas anak-anak selama bulan puasa.

“Hasil evaluasi kami, lokasi titik rawan kembang api masih pada dua titik yakni di kawasan Majeluk dan Jembatan Dasan Agung Mataram. Sedangkan di kawasan Udayana sudah mulai reda,” katanya.

Ia mengatakan, dua titik tersebut menjadi atensi karena pada beberapa tahun lalu telah menyebabkan bencana kebakaran satu rumah di Majeluk akibat aktivitas anak-anak yang bermain perang kembang api.

Sementara di kawasan Jembatan Dasan Agung, anak-anak melakukan perang kembang api antara warga di bagian utara Kali Jangkuk dan warga bagian selatan Kali Jangkuk dengan menyalakan kembang api tidak ke atas melainkan secara horisontal.

“Hal itu tentu sangat berbahaya baik bagi keselamatan mereka, maupun orang lain,” katanya.

Untuk melakukan pengawasan pada titik rawan tersebut, pihaknya sudah membuat pos pengamanan dan mengoptimalkan kegiatan pengawasan melalui patroli serta melibatkan aparat kelurahan, lingkungan, dan linmas di masing-masing wilayah.

Dengan demikian, upaya antisipasi dan deteksi dini bisa dilakukan ketika ada indikasi anak-anak berkelompok untuk menyalakan kembang api bisa dilakukan pencegahan.

“Alhamdulillah, hasil evaluasi pengawasan hingga hari ke-5 Ramadhan kondisi Kota Mataram masih landai dan normal,” katanya.

Kalaupun ada yang menyalakan kembang api, aktivitas mereka masih dianggap wajar dan rata-rata masih kalangan anak-anak sekolah yang memang hanya untuk bermain bukan perang-perangan.

“Ini terjadi karena anak-anak masih libur sekolah, setelah masuk mungkin aktivitas malam anak-anak akan berkurang,” katanya. (ant)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO