Mataram (Suara NTB) – Saat bulan Ramadan gelandangan dan pengemis (gepeng) musiman selalu muncul. Mereka terlihat berkeliaran di beberapa kawasan titik pusat kuliner dan takjil di sekitaran Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pantauan Suara NTB, gepeng musiman ini terdapat di beberapa area, seperti di sekitaran Museum Negeri NTB, di sekitar Jalan Panji Tilar dan di sekitar Jalan Majapahit. Jumlahnya bisa dibilang lebih dari 10 orang disetiap titik. Berbagai modus dilakukan untuk mendapatkan rasa iba dari pengunjung maupun pengendara.
Pada bulan Ramadan memang menjadi kesempatan bagi para gepeng untuk mengemis. Salah seorang penjual kentang goreng di depan Museum Negeri NTB yang sudah berjualan di sana hampir 10 tahun, Rudi, mengatakan memang sudah setiap tahun saat bulan Ramadan tiba para gepeng ini berkeliaran di sekitar area tersebut.
“Biasanya menjelang sore sudah pada banyak yang duduk-duduk di trotoar. Kebanyakan ibu-ibu yang sudah tua, ada yang bawa anaknya juga kadang. Entah itu anak atau cucunya. Kalau sekarang ini masih belum banyak, nanti dekat hari lebaran makin banyak yang berkeliaran,” ucapnya kepada Suara NTB, pada Rabu, 12 Maret 2025.
Sementara itu, salah seorang warga, Gifari, mengungkapkan keresahannya dengan banyaknya para pengemis di pusat-pusat penjualan kuliner dan takjil. “Saya beberapa kali cari takjil di sekitar museum ini karena kebetulan saya tinggal di belakang museum. Setiap kali lagi antre beli, tetap ada pengemis yang minta-minta. Kadang ibu-ibu tua atau anak-anak kecil. Bahkan saya pernah dipaksa kasih uang, ketika saya tolak mereka malah marah,” jelasnya.
Padahal, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram, Drs. Lalu Syamsul Adnan, telah mengerahkan Satgas Dinsos untuk mengantisipasi menjamurnya anjal dan gepeng musiman pada berbagai titik strategis di Kota Mataram. Pihaknya melakukan penyisiran dengan membagi petugas menjadi tiga shift. Mereka bekerja mulai jam 08.00-23.00 WITA. Titik yang menjadi target adalah, perempatan jalan terutama di jalan protokol dan lokasi strategis bagi permasalahan kesejahteraan sosial.
Dan juga, Dinas Sosial mengimbau warga Kota Mataram yang rutin membagikan paket sembako di jalan-jalan agar mengganti lokasi pembagian ke Lembaga sosial maupun ke lembaga masyarakat. Seperti remaja masjid, organisasi sosial dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram, agar pembagian sembako lebih tepat sasaran. (hir)