Praya (Suara NTB) – Saat ini proses pembongkaran area run off Sirkuit Internasional Mandalika tengah berlangsung dan ditargetkan selesai hingga sebulan kedepan. Pembongkaran dilakukan tersebut sesuai rekomendasi dari FIA (Fédération Internationale de l’Automobile) atas persetujuan FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) sebagai persyaratan bagi sirkuit Mandalika untuk memperoleh homologasi FIA grade 3. Sebagai prasyarat untuk bisa menggelar ajang balap roda empat GT World Challange Asia pada 9-11 Mei 2025 mendatang.
Untuk melakukan pembongkaran run off sirkuit Mandalika Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) menugaskan Mandalika Grand Prix Assocation (MGPA) dibawah pengawasan langsung dari FIA. “Pembongkaran run off ni adalah salah satu persyaratan untuk bisa memperoleh status homologasi FIA grade 3. Sekaligus sebagai pintu masuk bagi sirkuit Mandalika untuk bisa menggelar ajang balap roda empat,” terang Direktur Operasi ITDC Wenda R. Nabiel, Rabu, 12 Maret 2025.
Saat meninjau langsung proses pembongkatan aspla run off sirkuit Mandalika, Wenda memastikan kalau pembongkaran tersebut tidak akan merubah status sirkuit Mandalika sebagai sirkuit MotoGP. Karena proses pembongkaran sudah mendapat persetujuan dari pihak FIM selaku regulator ajang balap roda dua dunia. Dengan kata lain, ajang balap MotoGP tetap akan bisa digelar di sirkuit Mandalika.
Justru kata Wenda, dengan pembongkaran tersebut sirkuit Mandalika nantinya akan memiliki dua homologasi sekaligus. Homologasi FIM grade 1 untuk ajang balap MotoGP dan homologasi FIA grade 3 untuk ajang balap roda sekelas GT World Challenge series. Jadi sirkuit Mandalika tidak hanya bisa menggelar ajang balap roda dua. Tetapi juga balap roda empat kelas internasional.
“Langkah ini akan menambah atraksi di sirkuit Mandalika. Yang tentunya bisa menarik orang luar untuk datang dan berkunjung ke daerah ini. Jadi orang akan semakin ramai datang seiring dengan semakin bertambahnya jenis atraksi yang digelar di sirkuit Mandalika,” tanda Wenda.
Ditutup Sementara
Menyusul adanya kegiatan pembongkaran aspal run off sirkuit Mandalika tersebut, maka untuk sementara waktu sirkuit Mandalika ditutup untuk umum. Termasuk kegiatan-kegiatan yang ada di lintasan sirkuit. Terutama lagi kegiatan yang menggunakan kendaraan. Seperti track day dan sejenisnya.
Adapun untuk kegiatan lampaq (jalan di lintasan sirkuit) maupun bersepeda masih diperbolehkan. “Selama kegiatan pembongkaran ini, sirkuit Mandalika sementara kita tutup untuk kegiatan balapan atau berkendara di lintasan,” sebut Direktur Utaram MGPA Priandhi Satria.
Ia menegaskan pihaknya ingin benar-benar focus menyelesaikan kegiatan pembongkaran aspal run off sirkuit Mandalika agar bisa selesai tepat waktu. Mengingat waktu yang tersedia terbatas. Belum lagi harus menyiapkan berbagai persialan lainnya jelang gelaran GT World Challenge Asia awal Mei mendatang.
“Sejauh ini proses pembongkaran tidak menemui kendala berarti. Dan, kita optimis pekerjaan bisa selesai sesuai target. Terlebih are yang dibongkar tidak seluruhnya. Hanya di lima titik saja. Sesuai dengan petunjuk dan arahan dari FIA dan FIM,” tandasnya.
Setelah proses pembongkaran selesai dilakukan, tim dari FIA rencananya akan turun mengecek hasil pekerjaan yang ada sekitar minggu ketiga bulan April Termasuk beberapa kegiatan lainnya yang dilakukan secara pararel dengan kegiatan pembongkaran aspal run off lintasan sirkuit Mandalika.
“Untuk aspal yang dibongkar itu nanti akan ditutup dengan gravel (batu kecil) yang materialnya kita ambil dari Lombok Timur (Loteng). Dengan kebutuhan gravel sekitar 1.200 meterkubik,” tutup Priandhi. (kir)