Praya (Suara NTB) – Untuk pertama kalinya setelah dilantik pada tanggal 20 Februari 2025 lalu, Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal menggelar kunjungan ke Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Dengan Desa Persiapan Awang Kecamatan Pujut, menjadi lokasi yang pertama kali dikunjungi.
Kesempatan itu pun digunakan oleh masyarakat untuk menyampaikan berbagai keluhan dan aspirasi. Para kepala sekolah SMA sederajat juga tidak mau ketinggalan dengan menyampaikan berbagai curhatan kepada orang nomor satu di NTB tersebut.
“Kita datang harapanya bisa menyerap persoalan yang dihadapi masyarakat sekaligus mendapat masukan serta saran yang membangun dari masyarakat,” aku Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, saat berdialog dengan masyarakat usai Salat Zuhur di Masjid Babusslaam Awang, sembari menyerahkan bantuan bagi masjid dan warga kurang mampu dari Baznas NTB dan Bank NTS Syariah.
Sebagai Gubernur NTB yang baru menjabat dua minggu lebih, ia mengaku butuh banyak masukan dari masyarakat untuk membangun NTB ke depan supaya NTB bisa menjadi daerah yang maju dan mendunia.
Berbagai persoalan pun disuarakan oleh masyarakat. Mulai dari persoalan penanganan sampah yang belum maksimal. Di mana sampah menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir di wilayah Desa Awang setiap tahunnya. “Hampir setiap tahun wilayah kami diterjang banjir. Dan, salah satu penyebabnya ialah sampah yang tidak terurus,” ungkap Kadus Awang Balak Tiga Suhuri.
Tidaknya adanya fasilitas pembuangan dan pengolahan sampah menjadi penyebab tidak terurusnya sampah di wilayah Awang. Belum lagi persoalan jalan di desa setempat yang sangat membutuhkan penanganan dan perbaikan segera.
Masyarakat juga berharap pemerintah provinsi bisa memberikan perhatian terhadap kondisi para nelayan ikan serta pembudidaya lobster yang sejauh ini dinilai masih minim dengan perhatian tersebut para nelayan berharap bisa memperbaiki taraf ekonominya.
Sebelumnya, dalam dialog yang berlangsung di halaman SMK Negeri 2 Pujut, sejumlah kepala sekolah menyampaikan beberapa curhatan kepada Gubernur NTB. Di antaranya, soal adanya intervensi saat penerimaan siswa baru. Salah seorang kepala sekolah mengaku kerap kali mendapat intervensi dari oknum pejabat, anggota Dewan hingga LSM, agar menerima calon siswa tertentu di sekolahnya.
Hal itu yang sering kali membuat para kepala sekolah di SMA maupun di SMK tidak nyaman saat penerimaan siswa baru. Karena terkadang intervensi sudah sampai menjurus ke ancaman, sehingga para sekolah terkadang terpaksa harus menyelesaikannya dengan cara-cara adat.
Menjawab berbagai aspirasi yang muncul tersebut Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamd Iqbal menegaskan apa yang disampaikan akan menjadi catatan perbaikan ke depan. Untuk secara maksimal diupayakan diselesaikan oleh pemerintah provinsi bersama-sama dengan masyarakat. Semua itu demi kemajuan NTB ke depan.
Pada kesempatan itu Miq Iqbal – sapaan akrab Gubernur NTB ini, juga sempat menyinggung terkait isu jual beli jabatan lingkup Pemprov NTB yang menurutnya itu semua tidak benar. Ia pun meminta kepada masyarakat, terutama kepala sekolah hingga pejabat agar jangan percaya kalau ada oknum yang menawarkan bisa memberikan jabatan dan meminta-minta proyek. Apalagi dengan imbalan uang. “Kalau ada yang seperti itu, suruh dia hubungi langsung Gubernur NTB,” tegasnya.
Miq Iqbal mengaku tidak pernah dan tidak akan pernah memberikan otorisasi kepada pihak tentu maupun anggota keluarganya sekalipun untuk menawarkan posisi atau jabatan di pemerintahan. Begitu pula relawan maupun tim sukses. Bahwa penempatan pejabat di lingkup Pemprov. NTB dipastikan dilakukan secara profesional. Dengan mempertimbangkan kemampuan pejabat bersangkutan sesuai tidak dengan posisi yang ditempati.
“Jangan khawatir, dalam hal penempatan pejabat kita tetap profesional dan konsisten menjalankan semangat merotokrasi yang sudah digaungkan sejak masa kampanye dulu,” pungkas pria kelahiran Praya ini. (kir)