spot_img
Senin, April 28, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEIsak Tangis di Balik Penggerebekan Pengguna Narkotika di Narmada

Isak Tangis di Balik Penggerebekan Pengguna Narkotika di Narmada

Salah satu perkampungan padat di wilayah Narmada menjadi target penggrebekan dari tim gabungan Satresnarkoba Polresta Mataram terkait penyalahgunaan narkotika.Pengepungan di salah satu gang yang gelap, dengan posisi rumah yang menjorok ke dalam menjadi tanda pemecah kesunyian pada Selasa 18 Maret 2025 pukul 01.00 Wita.

LANGKAH kaki yang cepat dari penyidik, mengepung terduga pelaku MM (26) dan MA (32) yang diduga sedang mengkonsumsi narkotika jenis sabu. Dua pria diamankan malam itu, MA merupakan honorer Puskesmas di wilayah Lombok Barat, dan satunya lagi MM mantan TKI di Malaysia, sekaligus memiliki jejak residivis kasus pencurian yang baru bebas beberapa waktu lalu.

Di tengah malam yang sunyi, penyidik menyasar rumah kumuh, diduga menjadi tempat para terduga pelaku mengonsumsi narkotika. Diatas kasur yang tipis, dan kamar yang begitu berdebu dengan aroma yang tidak sedap, kedua terduga pelaku digeledah. Melewati perdebatan yang alot, karen para terduga pelaku tidak kooperatif dan tidak mau mengaku tempat memperoleh narkotika tersebut.

Kurang lebih 1 jam, dengan disaksikan Kepala Dusun setempat, penyidik melanjutkan penggeledahan di kamar para terduga pelaku. Satu per satu warga yang ada di pemukiman padat tersebut terbangun dan mendekati lokasi TKP.

Tidak jauh dari lokasi penangkapan, penyidik melakukan pengembangan menuju rumah terduga pelaku MM. Saat itu nampak seorang ibu paruh baya, dengan kondisi mata yang sayup menerima instruksi penggeledahan dari penyidik. Usai menggeledah, tidak ada ditemukan barang bukti narkotika, karena terduga pelaku MM memilih lokasi berbeda untuk mengonsumsi barang haram tersebut.

Berselang 20 menit, terduga pelaku MM dibawa penyidik ke Mapolresta Mataram. Saat itu ibu dari MM menangis penuh emosi sambil memeluk MM dibalut rasa terkejut dan keputusasaan yang tergambar pada raut wajahnya.
Beranjak pada TKP berikutnya, yaitu rumah terduga pelaku MA, polisi menggeledah rumah sederhana berbahan kayu yang letaknya cukup dalam dari jalan raya. Terbangun tangisan balita yang merupakan anak terduga pelaku MA dan langkah kaki begitu berat dari sang ayah terduga pelaku MA.

Di sudut berbeda, luapan kekesalan datang dari istri terduga pelaku MA yang sempat menaruh kecurigaan terhadap suaminya karena terlibat dalam judi slot sehingga jarang pulang. Isak tangis pun muncul dari ayah terduga pelaku MA, yang tetap menemani hingga sang anak masuk ke dalam mobil polisi.
Hingga akhirnya para terduga pelaku diamankan menuju Mapolresta Mataram untuk proses penyidikan lebih lanjut.

“Stres” Jadi Motif Konsumsi Narkoba
Hingga pukul 03.00 Wita pemeriksaan di Mapolresta Mataram masih berlangsung, termasuk penimbangan barang bukti narkotika, dan interogasi terhadap para terduga pelaku.

Menurut keterangan Kasat Narkoba Polresta Mataram AKP I Gusti Ngurah Bagus Suputra, pemicu para terduga pelaku menggunakan narkotika karena stres.

Hasil interogasi terduga pelaku MM bahwa dirinya baru pulang dari Malaysia sebagai TKI. Sempat membeli tanah, namun hingga saat ini proses pembelian tanah tersebut masih bermasalah. Persoalan yang tidak kunjung usai, membuatnya memilih konsumsi narkotika jenis sabu untuk menenangkan

.
Sebelumnya, MM pun pernah dipenjara karena kasus pencurian yang terjadi beberapa waktu lalu. Kini, pihaknya kembali menjadi tahanan Mapolresta Mataram dalam kasus narkotika.

Sementara, terhadap terduga MA yang merupakan tenaga kesehatan sebagai perawat honorer di salah satu Puskesmas wilayah Lombok Barat pun mengaku hal serupa. MA mengaku memilih mengonsumsi narkotika sejak ditinggal ibu kandungnya meninggal dunia. MA juga diduga bermain judi slot dan sejak itu ia mulai menggunakan sabu.

Dari hasil penggeledahan diperoleh barang bukti berupa dua poket kristal bening yang diduga sabu seberat brutto 0,46 gram, alat hisap, dan plastik klip kosong lainnya.

Untuk selanjutnya, kata Kasat Narkoba para terduga pelaku akan dibawa ke BNN Kota Mataram untuk proses rehabilitasi karena terindikasi sebagai penyalahguna narkotika (nia).

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO