PAWAI ogoh-ogoh akan digelar oleh Umat Hindu sebagai rangkaian Hari Raya Nyepi akan dilaksanakan Jumat, 28 Maret 2025. Berbagai persiapan telah dilakukan, salah satunya pengawalan untuk menjamin tertib dan lancarnya kegiatan tersebut.
Lurah Monjok Timur, Sumanto meyakini pelaksanaan ogoh-ogoh akan berjalan aman dan lancar. Pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala lingkungan, pelindung masyarakat, Babinsa, Bhabinkamtibmas serta tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, untuk menjamin keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung. “Untuk pawai ogoh-ogoh kita sudah siapkan dan berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas, Babinsa saya minta juga kepada masing-masing kaling ikut mengawal,” terangnya saat dikonfirmasi, pada Sabtu, 22 Maret 2025.
Pawai ogoh-ogoh ini akan berlangsung pada, Jumat (28/3). Selanjutnya, Umat Hindu akan melangsungkan Tapa Brata Penyepian. Sumanto mengatakan, dibutuhkan pengawasan dan pengamanan agar pelaksanaan ibadah berjalan dengan kondusif dan khusyuk. “Prosesnya kan dua hari dari pawai ogoh-ogoh terus lanjut dengan Nyepi, jadi kita harus kawal bersama,” kata Manto sapaan akrabnya.
Saat pelaksanaan Tapa Brata Penyepian, pihaknya akan fokus melakukan pengawalan pada wilayah yang mayoritas penduduknya Umat Hindu, seperti di Lingkungan Karang Sibetan dan Lingkungan Gubuk Batu. “Kita bagi tim, jadi sudah punya tanggung jawab masing-masing,” ujar Manto.
Di satu sisi, Sumanto mengungkapkan, tidak berselang lama dari perayaan Hari Raya Nyepi, pihaknya akan melakukan persiapan pengawalan pawai malam takbiran. Oleh karena itu, ia meminta masing-masing lingkungan membentuk tim pengawalan saat pawai malam takbiran. “Dua acara keagamaan antara Umat Hindu dan Islam hampir bersamaan. Kita sama-sama jaga dan sukseskan,” ucapnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat Umat Hindu ketika melaksanakan pawai ogoh-ogoh untuk tidak membawa senjata tajam dan sejenisnya yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain guna mengantisipasi terjadinya tindakan kriminalisasi. (pan)