spot_img
Minggu, April 20, 2025
spot_img
BerandaHEADLINESepekan Terakhir, Loteng Diterjang Cuaca Ekstrem

Sepekan Terakhir, Loteng Diterjang Cuaca Ekstrem

Praya (Suara NTB) – Cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan serta angin kencang menerjunkan sejumlah wilayah di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dalam sepekan terakhir. Akibatnya, puluhan rumah warga dan beberapa fasilitas umum rusak. Upaya penanganan darurat pun telah dilakukan pemerintah daerah setempat pasca kejadian.

Terparah terjadi pada Sabtu, 22 Maret 2025. Di mana tercatat angin putting beliung menerjang 21 lokasi berbeda di Loteng. Termasuk kawasan kantor Bupati Loteng. Menyebabkan plafon gedung A jebol dan gerbang kantor Bupati Loteng ambruk.

Selain itu kerusakan paling banyak terjadi diwilayah Kecamatan Kopang. Dilaporkan ada belasan rumah warga di dua desa yakni Desa Berinding dan Kopang Rembiga rusak. Begitu juga diwilayah Kecamatan Batukliang, belasan rumah warga rusak di tiga desa, Desa Bujak, Desa Beber dan Desa Pagutan rusak diterjang angin kencang.

“Total rumah yang rusak untuk kejadian yang pada hari Sabtu sejauh ini sebanyak 44 rumah. Ditambah tujuh pohon tumbang di tujuh titik. Dengan satu pohon tumbang di lingkungan Mapong Kelurahan Jontlak menimpa dua rumah warga. Untungnya, tidak sampai jatuh korban jiwa atau luka-luka,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Loteng H. Ridwan Makruf, kepada Suara NTB, Minggu, 23 Maret 2025.

Sebelumnya pada tanggal 19 Maret 2025, angin putting beliung juga menerjang Desa Teratak Kecamatan Batukliang Utara. Puluhan rumah rusak pada kejadian itu. Termasuk merusak bagian gedung Puskesmas Teratak.

Diwilayah selatan, Desa Kuta dan kawasan The Mandalika juga turut diterjang angin kencang. Tetapi tidak sampai menimbulkan kerusakan berarti. “Diwilayah Kawasan The Mandalika, angin kencang juga sempat terjadi. Namun hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan akibat angin kencang tersebut,” tambah Kasi. Humas Polres Loteng Iptu Lalu Brata Kusnadi, yang dikonfirmasi terpisah.

Terhadap rumah warga yang rusak terdampak cuaca ekstrem, lanjut Ridwan, BPBD Loteng sudah mulai turun melakukan pendataan sekaligus assessment. Untuk mengecek tingkat kerusakan yang terjadi. Sebagai pedoman untuk keperluan penanganan lebih lanjut oleh BPBD Loteng.

Terhadap pohon tumbang, tim BPBD bekerjsama dengan masyarakat dan elemen lainnya juga sudah dievakuasi. “Kepada masyarakat dihimbau agar tetap waspada terhadap potensi dampak buruk bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba – tiba dan bersifat lokal,” terangnya.

Dikatakannya, sebagian besar wilayah di NTB masih pada musim penghujan. Ada juga yang sudah mulai memasuki masa peralahian. Dan, potensi bencana hidrometeorologi masih ada. Sehingga kewapadaan tinggi penting untuk meminimalisir dan mencegah kerugian materil maupun korban jiwa akibat bencana alam tersebut. (kir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO