Mataram (Suara NTB) – Anggota DPR RI dari dapil NTB 1 Pulau Sumbawa, Mori Hanafi menyampaikan bahwa pembangunan jembatan Lewa Mori di Teluk Bima akan terealisasi. Anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut dipastikan sudah dialokasikan pemerintah pusat melalui APBN sebesar Rp1 triliun pada tahun 2026 mendatang.
“Jembatan Lewa Mori Insyaallah akan terbangun, pemerintah pusat sudah mengalokasikan anggaran untuk jembatan ini, dialokasikan tahun 2026 nanti,” ujar Mori pada Selasa, 25 Maret 2025.
Politisi Partai Nasdem itu mengungkapkan rencana pembangunan jembatan Lewa Mori di Teluk Bima sudah lama mencuat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima pun sudah menyelesaikan pembebasan lahan untuk proyek tersebut.
Namun meski demikian, sampai saat ini jembatan tersebut tidak bisa terealisasi. Karena tidak ada yang pernah mengawalnya. Sehingga sejak dia duduk di DPR RI, Mori langsung konsen mengawal realisasi jembatan tersebut.
“Pembangunan jembatan Lewa Mori selama ini terus ditunda karena tidak ada yang mengawalnya. Padahal, administrasinya sudah selesai dan lengkap, termasuk juga pembebasan lahan,” ungkap Hanafi.
Detail engineering design (DED) Jembatan Lewa Mori ditargetkan rampung pada Juni tahun ini. Alokasi anggaran untuk pembuatan DED jembatan tersebut mencapai Rp 3 miliar.
Mori Hanafi menuturkan pengerjaan pembangunan jembatan Lewa Mori dimulai pada 2026. Pengerjaan jembatan itu diperkirakan memakan waktu tiga tahun.
“Sesuai rancangan, panjang jalan yang dibangun mencapai 2,1 kilometer (km). Sedangkan panjang jembatannya 600 meter,” imbuh politisi NasDem tersebut.
Anggota DPR dari Komisi V bidang Infrastruktur dan Perhubungan ini menambahkan jembatan Lewa Mori akan menghubungkan wilayah Sondosia dan Kalaki. Hadirnya jembatan itu bisa memangkas waktu perjalanan dari Kabupaten Bima ke Kota Bima.
Keberadaan Jembatan Lewa Mori juga mendekatkan beberapa fasilitas publik atau objek vital masyarakat Bima seperti Bandara Sultan Muhammad Salahuddin (SMS) Bima hingga RSUD Sondosia Bima.
“Dengan terbangunnya jembatan ini, maka akses masyarakat jadi mudah dan meningkatkan konektivitas dan perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (ndi)