Mataram (Suara NTB) – Masyarakat mengapresiasi program mudik gratis yang digelar Pemerintah Kota Mataram. Program ini dinilai dapat meringankan beban terutama ongkos saat pulang ke kampung halaman.
Heri (40) warga Kecamatan Sila, Kabupaten Bima merasa bersyukur dengan program mudik gratis yang digelar Pemkot Mataram. Sebagai perantau kata dia, kegiatan ini memberikan dampak yang signifikan terutama mengurangi biaya perjalanan saat mudik ke kampung halaman. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pak Wali Kota,” katanya ditemui pada, Rabu, 26 Maret 2025.
Heri mendaftar program mudik gratis melalui tautan yang beredar di media sosial. Ia bersama dua orang keponakannya didaftarkan dan lolos verifikasi dari petugas. “Saat ada informasi langsung saya daftar,” ucapnya.
Ia mengaku, program ini relatif membantu meringankan biaya. Saat ini, harga tiket bus ke Bima untuk kelas ekonomi mulai dari harga Rp350 ribu-Rp375 ribu. Padahal, harga tiket Rp250 ribu di pada hari normal. Heri tidak bisa membayangkan harga mengeluarkan uang jutaan hanya untuk membeli tiket pulang. “Belum lagi harus beli makan dan kebutuhan lainnya saat di perjalanan,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin menjelaskan, latar belakang program mudik gratis ini adalah memfasilitasi masyarakat untuk kembali ke kampung halaman saat lebaran. Pasalnya, mudik menjadi tradisi setiap tahun, sehingga mengurangi kemacetan, keselamatan serta mengurangi beban dari pemudik. “Sasaran pemudik adalah mahasiswa dan karyawan yang beraktivitas di Kota Mataram,” jelasnya.
Ia menyebutkan, empat armada bus yang disiapkan untuk mengangkut penumpang tujuan ke Pulau Sumbawa. Kapasitas penumpang mencapai 180 orang. Dari empat bus lanjutnya, tiga bus tujuan Kabupaten Bima dan Kota Bima. Sedangkan, satu bus tujuan Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Dompu.
Mantan Camat Selaparang memastikan, kendaraan yang digunakan pemudik sangat layak karena dilengkapi dengan fasilitas memadai, sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan. “Di dalam bus disediakan toilet dan diberikan makanan ringan selama di perjalanan,” ujarnya.
Selain itu, pengecekan kendaraan serta kesehatan sopir juga menjadi prioritas. Zulkarwin mengatakan, hasil pemeriksaan kesehatan bahwa sopir yang membawa pemudik dinyatakan sehat dan bebas narkoba.
Wali Kota Mataram, Dr. H. Mohan Roliskana menambahkan, program mudik gratis ini menjadi tradisi setiap tahun untuk menjembatani kepentingan masyarakat. Program ini dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terutama mahasiswa dan karyawan yang bekerja di Kota Mataram. “Saya minta Pak Kadis menambah lagi kendaraannya untuk program tahun depan, supaya pemudik juga mendapatkan kesempatan yang sama,” pintanya.
Kota Mataram kata Mohan, sebagai kota yang sangat terbuka dan menerima siapa saja. Oleh karena itu, ia berpesan agar masyarakat juga turut membantu merawat dan menjaga kota ini dengan baik. (cem)