spot_img
Minggu, April 27, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMDorong Pemerataan Murid Lewat SPMB Domisili

Dorong Pemerataan Murid Lewat SPMB Domisili

Mataram (Suara NTB) – Penerapan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) domisili untuk pemerataan jumlah murid dan menghapus stigma sekolah favorit.

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan serta pemerataan layanan di seluruh wilayah Kota Mataram. Upaya ini dilakukan demi memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, tanpa harus terhambat oleh jarak, akses transportasi, atau label sekolah favorit.

Menurut Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Mataram, Drs. Saptadi Akbar, saat ini kualitas pelayanan pada sekolah-sekolah negeri di Kota Mataram sudah mulai merata. Para guru tersebar secara proporsional dan memberikan pelayanan yang setara.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa saat ini tidak ada lagi perbedaan antara sekolah yang dulu dianggap favorit dan sekolah lainnya. Semua telah memiliki kualitas yang setara, baik dari sisi tenaga pengajar maupun sarana dan prasarana,” ujar Saptadi kepada Suara NTB, Senin, 14 April 2025.

Untuk memperkuat hal tersebut, sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud), Pemkot Mataram juga akan menerapkan sistem domisili dalam proses SPMB. Sistem ini bertujuan agar siswa dapat bersekolah di lingkungan terdekat dari tempat tinggalnya. “Semangatnya membangun sekolah-sekolah ini adalah mendekatkan sekolah dengan masyarakat. Atau mendekatkan masyarakat dengan sekolah,” tuturnya.

Strategi ini tidak hanya membantu pemerataan jumlah murid di sekolah-sekolah, tetapi juga mengurangi beban transportasi, mendukung keamanan, kenyamanan, serta efektivitas belajar siswa.

“Domisili atau zonasi ini bukan sekadar aturan administratif, tapi bentuk pendekatan strategis agar masyarakat tidak perlu repot dengan transportasi dan anak-anak bisa bersekolah lebih nyaman serta aman,” tambahnya.

Menurutnya, dengan bersekolah di dekat rumah, anak-anak tidak harus menempuh perjalanan jauh yang melelahkan atau menghadapi risiko di jalan. Selain meningkatkan kenyamanan, hal ini juga mendukung efektivitas waktu belajar dan istirahat siswa.

Terkait kebijakan SPMB berbasis domisili, Saptadi menyebut bahwa petunjuk teknis (juknis) pelaksanaannya masih dalam tahap pembahasan.

“Secara teknis, secara (Petunjuk Teknis) Juknis masih akan digodok dulu. Kan harus ada turunan dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) ke juknis SPMB Kota Mataram, dan ini masih dibahas dan digarap, agar juknisnya tidak menyimpang dari permen SPMB yang diturunkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Insyaallah tidak terlalu berbeda dari konsep sebelumnya,” terangnya.

Ia berharap masyarakat mendukung penuh kebijakan ini, karena tujuan akhirnya adalah menciptakan generasi muda yang cerdas, memiliki kesempatan yang adil dalam pendidikan, dan siap bersaing di masa depan. (hir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO