Mataram (Suara NTB) – Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya kepada kelompok rentan seperti ibu hamil.
Komitmen ini diwujudkan melalui kerja sama dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Mataram dalam penyelenggaraan Mini Simposium bertajuk Kehamilan dengan Penyakit Jantung: Tantangan, Risiko, dan Solusi untuk Ibu dan Janin.

Kegiatan ini diselenggarakan pada Jumat, 25 April 2025, bertempat di Aula Dikes Kota Mataram dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Emirald Isfihan. Dalam sambutannya, ia menyoroti pentingnya perhatian terhadap kondisi kehamilan dengan penyakit penyerta, khususnya penyakit jantung, yang dinilai sebagai tantangan kompleks di dunia medis.
“Bagaimana pun kami tetap terus membutuhkan pendidikan ilmu, dan melalui momen yang luar biasa seperti ini, saya harap dapat digunakan untuk mengambil ilmu sebanyak-banyaknya, yang tentu saja bermanfaat,” ungkap dr. Emirald.

Ia juga mendorong seluruh tenaga medis, terutama yang berada di lini terdepan seperti Puskesmas, untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mereka. Di samping itu, ia mengingatkan pentingnya sinergi dan koordinasi yang erat di antara para tenaga kesehatan.
“Tidak ada pelayanan yang optimal tanpa sinergi. Mari kita jaga hubungan kerja sama yang baik antar lini pelayanan, agar kita bisa memberi layanan yang lebih cepat, tepat, dan menyeluruh bagi masyarakat,” lanjutnya.
Simposium ini diharapkan tidak hanya menjadi forum ilmiah semata, tetapi juga sebagai langkah konkret untuk memperbaiki layanan kesehatan ibu dan anak di Kota Mataram.
Kegiatan ini diikuti oleh para kepala Puskesmas, dokter umum, dan bidan dari sebelas Puskesmas di Kota Mataram. Selain dilaksanakan secara luar jaringa (luring), simposium ini juga digelar secara dalam jaringan (daring) melalui platform Zoom Meeting, guna menjangkau peserta yang lebih luas.
Tiga narasumber ahli dihadirkan untuk memberikan pemahaman mendalam terkait isu yang diangkat. Materi pertama mengenai tantangan dalam menghadapi pasien kehamilan dengan penyakit jantung disampaikan oleh dr. Ario Danianto, SpOG, SubSp K.FM. Ia merupakan dokter spesialis obstetri dan ginekologi, lulusan Universitas Airlangga, yang sejak 2022 menjadi konsultan fetomaternal. Saat ini ia juga aktif sebagai staf pengajar FK Universitas Mataram dan sekretaris program studi PPDS Obstetri & Ginekologi, serta menjadi staf medik di RSUD Provinsi NTB.
Materi kedua tentang alur penanganan pasien hamil yang dicurigai mengalami penyakit jantung dibawakan oleh dr. Wahyu Sulistya Affarah, MPH, Sp.KL, Subsp.PP. Beliau adalah dosen dan praktisi di FK Universitas Mataram, lulusan Universitas Udayana dan Hanoi Medical University, serta perintis program studi Spesialis Kedokteran Kelautan.
Sementara itu, materi terakhir mengenai penanganan hipertensi dalam kehamilan, dari tahap diagnosis hingga tata laksana, disampaikan oleh Dr. dr. Yusra Pintaningrum, Sp.JP(K), FIHA, FAPSC, FAsCC, FAPSIC. Ia adalah dokter spesialis jantung dan konsultan kardiologi intervensi, serta pengajar di FKIK Universitas Mataram dan staf medis di RSUD Provinsi. Selain pernah menjabat sebagai Ketua PERKI NTB, beliau juga aktif di berbagai organisasi kardiologi tingkat nasional dan internasional.
Menurut dr. Yusra, pada tahun 2021, tercatat angka kematian ibu mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup di NTB. “Padahal, target kita bersama untuk tahun 2030 adalah menurunkan angka ini menjadi hanya 70 per 100.000 kelahiran hidup,” sebutnya.
Oleh sebab itu, dengan terselenggaranya simposium ini, diharapkan para tenaga kesehatan di Kota Mataram semakin siap dalam menghadapi tantangan kesehatan ibu hamil, khususnya yang berkaitan dengan penyakit jantung, guna menciptakan layanan yang lebih holistik dan berkualitas. “Tidak hanya menangani di hilir, tetapi harus mulai dari hulunya,” ujarnya. (hir/*)
Suasana saat para pemateri menyampaikan materi.(Suara NTB/hir)