Mataram (Suara NTB) – UT School membuka kelas baru untuk Program Studi Mekanik Alat Berat di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bekerjasama dengan SMK 6 Negeri Mataram.
Peresmian kelas baru untuk Program Studi Mekanik Alat Berat di Mataram ini dilakukan Selasa, 15 April 2025, oleh Gubernur NTB, Dr. H. Lalu. Muhamad Iqbal, bersama Edhie Sarwono (Direktur PT United Tractors Tbk) dan jajaran.
Hadir juga dalam peresmian, unsur yang mewakili Walikota Mataram, Komandan Korem 162/Wira Bhakti), serta stakeholder terkait lainnya.
Edhie Sarwono dalam kesempatan ini menyampaikan, pembukaan kelas baru ini menambah jumlah learning point UT School menjadi 25 titik yang tersebar di seluruh wilayah NKRI.
“Pembukaan UT School Mataram merupakan wujud komitmen nyata dari PT United Tractros Tbk melalui Yayasan Karya Bakti United Tractors dalam memperluas kebermanfaatan dan berpartisipasi aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui peningkatan mutu sumber daya manusia, khususnya lulusan SMK/SMA yang ada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat,” ujarnya.
Sebanyak 290 siswa dari beberapa SMK/SMA yang ada di Provinsi NTB mengikuti seleksi masuk UT School yang terdiri dari psikotes, wawancara, dan medical check up. Dari seleksi ketat tersebut 21 orang siswa dinyatakan lulus sebagai calon siswa UT School Mataram dan Sumbawa untuk mengikuti program Basic Mechanic Course selama satu tahun.
Siswa UT School Mataram dan Sumbawa yang telah dinyatakan lulus akan mengikuti rangkaian proses pelatihan dan pemagangan yang terdiri dari Pembinaan Mental dan Sikap (Bintalsik), In Class Training, On the Job Training, Sertifikasi, Kompetensi.
“UT sudah memiliki konsep yang integrated dan sudah terimplementasi. Yang di didik di UT nantinya memiliki kompetensi dan bersertifikat standar nasional, dan memiliki kesempatan bekerja di dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Menurutnya, UT hadir dengan konsep yang integrated dan sudah terimplementasi yang sudah dilakukan di seluruh wilayan Indonesia. Apa yang sudah selama ini dilakukan di Indonesia inilah yang juga diterapkan di NTB, salah satunya melalui Program Studi Mekanik Alat Berat di Kota Mataram.
“ Jadi pendidikan terintegrasi itu adalah kunci untuk mengentaskan kemiskinan dan memajukan masyarakat. Dengan memampukan masyarakat, kalau lulusannya tidak bekerja, ia akan menjadi wirausaha. Inilah yang UT lakukan di NTB,” tambahnya.
UT menurutnya hadir untuk mengembangkan pendidikan, sekaligus membekali kesempatan untuk masuk ke lapangan kerja. Harapannya, dari kelas regular ini akan lahir putra daerah asli Nusa Tenggara Barat yang dapat menjadi mekanik alat yang berat yang berkualitas, profesional, tersertifikasi, dan berwawasan internasional.
Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Lalu. Muhamad Iqbal menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada UT dan Astra Group yang turut berinvestasi secara moril dan materil dengan bersedia bekerjasama membuka Program Studi Mekanik Alat Berat di SMK 6 Mataram.
Ia menceritakan hubungan baiknya secara personal dan kelembagaan dengan UT, sejak ia aktif di Kementerian Luar Negeri.
“Setahun lalu, jauh sebelum saya menjadi Gubernur NTB saat ini, saya bertemu dan berdiskusi dengan sahabat saya pak Edhie, karena UT sudah bangun UT School di Sumbawa, saya minta supaya dibangun juga satu di Pulau Lombok. dan hari ini akhirnya terjawab,” tandasnya.
Menurutnya, visi misinya sebagai kepala daerah, sama dengan visi UT terutama dalam penguatan dan pengembangan SMK.
“Kita ingin jadikan ini model. Karena selama ini SMK adalah penyumbang pengangguran berdasarkan data statistik,” tandasnya.
Dalam acara ini, dilakukan simbolis penyerahan bantuan hibah berupa safety center, mobil untuk alat praktik, dan UT Libro dari PT United Tractors Tbk serta Alat Praktik dari UT School kepada SMK Negeri 6 Mataram.(bul)