Taliwang (Suara NTB) – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sumbawa Barat, Santri Yusmulyadi meminta pemerintah setempat memperbanyak penempatan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) untuk kenyamanan dan keamanan masyarakat.
“Permintaan ini bukan hal baru sebenarnya. Tapi sekarang kita suarakan lagi karena memang kebutuhannya cukup mendesak,” kata Santri, Senin, 14 April 2025.
Keberadaan PJU menjadi salah satu komponen pelengkap vital fasilitas jalan. Menurut Santri, saat ini hampir seluruh ruas jalan di KSB, baik yang menghubungkan antar kecamatan maupun desa sudah dalam kondisi mulus. Permukaannya telah dihotmix sehingga masyarakat dapat lebih nyaman melaluinya.
Namun kenyamanan itu hanya terbatas di siang hari. Sementara pada malam hari, beberapa ruas masih gelap karena tidak ada adanya penempatan PJU.
“KSB memang sudah terakses dengan baik atau seluruh kawasan terhubung dengan jalan yang di hotmix, tetapi pada saat malam justru masih gelap, sehingga masyarakat ragu untuk beraktifitas atau melintasinya,” tandasnya.
Penempatan PJU saat ini, kata politisi PDI Perjuangan itu sudah tidak sulit. Banyak teknologi yang dapat dimanfaatkan sehingga ketiadaan jaringan listrik pun pada ruas jalan tersebut bukan lagi sebuah kendala.
“Pemerintah dapat menggunakan opsi penggunaan lampu bertenaga matahari (solarsell), jadi tidak ada alasan lagi bagi pemerintah mengenyampingkan program penerangan jalan umum ini,” sambung Santri.
Selanjutnya ia bilang, pernyataannya tersebut berasal dari serapan aspirasi masyarakat. Terutama masyarakat yang berada di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) II yang diwakilinya. “Warga di Dapil II butuh jalannya dilengkapi penerangan supaya mereka bisa lebih leluasa beraktivitas di malam hari juga,” tukasnya seraya mengatakan pafa RDP berikutnya dengan Dinas Perhubungan aspirasi itu akan ia pertegas kembali.
“Kebetulan Dishub jadi mitra Komisi III. Jadi saya akan minta dinas itu memprioritaskannya,” sambung Santri.
Santri mengakui bahwa program penerangan seluruh ruas jalan membutuhkan anggaran besar, namun bisa diawali dengan pendataan dan identifikasi untuk mengetahui jumlah kebutuhan. Kemudian dianggarkan secara bertahap, sehingga dalam kurun waktu beberapa tahun sudah bisa terpasang semua.
“Tidak harus dikerjakan dalam satu tahun untuk pemasangan penerangan pada seluruh ruas jalan. Namun pemerintah bisa memulai pada anggaran perubahan nanti,” imbuhnya. (bug)