spot_img
Jumat, Mei 16, 2025
spot_img
BerandaNTBMuseum NTB Kembali Gelar LCCM Dirangkaikan dengan Arkeolog Cilik

Museum NTB Kembali Gelar LCCM Dirangkaikan dengan Arkeolog Cilik

Mataram (Suara NTB) – Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menggelar ajang tahunan Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) yang bertajuk “Mendunia: Mencintai Budaya, Mengenali Indonesia” pada Senin, 21 April 2025.

LCCM tahun ini diadakan dengan semangat baru dan cakupan yang lebih luas. Dirangkaikan dengan kegiatan arkeologi cilik, lomba ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kecintaan generasi muda terhadap sejarah, budaya, dan warisan lokal yang tersimpan di museum.

Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk mendekatkan museum kepada masyarakat, terutama generasi muda.

“Kami ingin museum menjadi ruang belajar yang menyenangkan. Melalui lomba ini, kami berharap siswa lebih akrab dengan koleksi dan cerita sejarah yang ada di NTB,” ujarnya.

Ia mengatakan LCCM tahun ini bukan hanya sekedar lomba tapi juga bagian dari upaya membangun generasi muda yang cerdas, berbudaya, dan memiliki wawasan kebangsaan yang kuat. Karena menurutnya, LCCM ini merupakan salah satu bentuk nyata peran museum dalam dunia pendidikan.

“Jadi kami ingin museum menjadi ruang belajar yang menyenangkan sekaligus membentuk karakter generasi muda agar mencintai budaya sendiri dan siap menjadi bagian dari dunia global,” tuturnya.

LCCM adalah ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Museum Negeri NTB. Tahun ini, terdapat 54 peserta dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berasal dari 9 kabupaten/kota di NTB. Para peserta yang mengikuti lomba ini adalah siswa-siswi yang terpilih dari seleksi LCCM di tingkat kabupaten/kota.

Plt Kasi Layanan Edukasi, Raden Heru Indriawan menyampaikan kegiatan LCCM ini nantinya akan berlangsung selama tiga hari ke depan dengan rangkaian acara mulai dari pembukaan, babak penyisihan, hingga babak final.

Selain itu, tambahnya, para peserta juga akan diajak untuk belajar arkelogi. Ini menurutnya seagai strategi museum untuk mengajak siswa belajar sambil melakukan peraktik, sehingga dengan rangkain kegiatan ini dapat menjadikan generasi sebagai pewaris dalam pelestarian dan perlindungan sejarah dan kebudayaan.

Sementara itu, Ketua Panitia Arkeolog Cilik, Salsabila Luqiana menyampaikan bahwa di NTB banyak sekali peninggalan artefak-artefak yang masih tertanam dan belum diteliti. Hal ini menurutnya LCCM yang dirangkaikan dengan arkeologi cilik ini sebagai kesempatan untuk memperkenalkan kepada siswa-siswi yang mewakili daerahnya supaya wariasan budaya dapat membangun rasa ingin tahu dengan tujuan membangun kesadaran untuk mempelajari bahwa budaya itu penting bagi kehidupan mereka saat ini dan kehidupan yang akan datang.

“Jadi arkeologi cilik ini sebagai media untuk memperkenalkan ilmu humaniora kepada mereka dan teman-temannya,” tuturnya.

Pada LCCM tahun ini sekolah-sekolah yang terpilih untuk bersaing di tingkat provinsi di antaranya, SMPN 2 Dompu, SMPN 4 Kota Bima, SMPN 2 Praya, SMP 4 Manggalewa, SMPN 1 Sumbawa, SMPN 1 Praya, SMPN 1 Parado, MTsN 1 Kota Bima, SMPN 1 Moyo Hulu, SMPN 1 Monta, SMPN 2 Mataram, SMP Aletheia, SMPN 3 Lingsar, SMPN 1 Selong, SMPN 1 Narmada, MTs Temempang Sumbawa Barat, SMPN 1 Aikmel, SMPN 3 Taliwang. (ham)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO