Selong (Suara NTB) – Dua ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Jurit Baru, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur (Lotim), nyaris ambruk akibat kerusakan parah. Kondisi ini memaksa pihak sekolah menyulap rumah dinas menjadi ruang belajar sementara, sementara satu ruangan lain yang masih digunakan dalam keadaan memprihatinkan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN 4 Jurit Baru, H. Safri, saat ditemui media Jumat, 25 April 2025 mengungkapkan kerusakan tersebut terjadi karena bangunan sekolah sudah tua dan diperburuk oleh gempa bumi pada 2018.
H. Safri mengaku pihaknya sudah lama tidak menggunakan ruang kelas tersebut sebagai tempat kegiatan belajar mengajar. Terhitung sejak kejadian gempa bumi 2028 silam, dua kelas ini sudah dikosongkan. “Kita khawatir atapnya ambruk,” ucapnya.
Meski satu ruangan masih dipakai untuk kegiatan belajar, kondisinya juga sangat memprihatinkan. Saat musim hujan, air masuk ke dalam kelas karena atap bocor.
Kerusakan ini berdampak serius pada efektivitas pembelajaran. Guru dan siswa selalu was-was, terutama saat musim hujan
Melihat kondisi sekolah yang rusak, banyak wali murid memilih sekolah lain. Akibatnya, jumlah murid turun drastis. Jumlah murid sekarang 160 orang. “Sebelumnya pernah 300 orang,” tuturnya
Sekolah ini sebenarnya sempat masuk prioritas renovasi melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) pada 2020, namun anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Satuan pendidikan ini sudah melaporkan kondisi sekolah tersebut sejak 2018. Tahun 2024 lalu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim, Izzuddin juga pernah datang melihat langsung kondisi sekolah. Ia berharap pemerintah segera mengambil tindakan agar siswa bisa belajar dengan aman.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim, Izzuddin, menyatakan bahwa sekolah-sekolah rusak berat, termasuk SDN 4 Jurit Baru, akan direnovasi melalui APBD 2025 dengan anggaran Rp18 miliar
Izzudin menyampaikan ia sudah mengajukan 107 sekolah untuk diperbaiki, tetapi yang disetujui baru 60 sekolah dengan anggaran Rp700 juta per sekolah.
Dijelaskan, dari total 150 sekolah rusak di Lotim, sekitar 50 persen masuk kategori rusak berat, dengan kerusakan mencapai 3-4 ruang per sekolah. “Prioritas tahun ini adalah 60 sekolah yang sudah disetujui,” tambah Izzuddin.
Harapan kini tertumpu pada realisasi anggaran tersebut, agar siswa dan guru di SDN 4 Jurit Baru bisa kembali belajar dengan layak dan aman. (rus)