KUNJUNGAN wisatawan berasal dari kegiatan Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE) ke NTB berkurang 90 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal tersebut dirasakan langsung oleh Ketua Asosiasi Tour dan Travel Indonesia (ASITA) NTB, Dewantoro Umbu Joka, SH. Ia menilai efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah ini bukan hanya dirasakan oleh ASN, tetapi juga masyarakat.
“Dampak efisiensi yang merasakan langsung adalah masyarakat, misal UMKM kan yang beli tidak ada lagi,” ujarnya kepada Ekbis NTB beberapa waktu lalu.
Efisiensi, sambungnya juga sangat mempengaruhi perhotelan. Disampaikan, memasuki kuarter ke II tahun 2025, tingkat okupansi hotel menurun hingga 50 persen.
Jika kondisi ini dibiarkan tanpa solusi, masalah yang semakin besar bisa saja terjadi di masa depan. Salah satunya adalah ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan perhotelan. “Di hotel lama-lama dia mulai pengurangan. Bahasa kasarnya PHK. Nah, itu kan timbul masalah baru,” ucapnya.
Sebagai pelaku pariwisata, ia berharap adanya kebijakan dari pemerintah untuk memperlonggar kebijakan efisiensi ini. Apalagi NTB khususnya Lombok yang dicanangkan menjadi The Next Bali, rencana ini dinilai akan sia-sia jika pemerintah tutup mata, telinga dengan kondisi yang terjadi di masyarakat.
“Saya, Ketua ASITA berharap ada perubahan kebijakan di pusat. Tetapi pemahaman efisiensi itu kita tidak tahu. Apakah benar-benar tidak boleh perjalanan dinas kan kita belum tahu juga. Yang jelas perputaran uang di NTB sangat turun, saya hitung-hitung bisa sampai Rp1-2 triliun,” jelasnya.
Disampaikan, kunjungan wisata NTB di tahun ini hanya 10 persen dari kunjungan tahun lalu. Artinya, NTB kehilangan 90 persen kunjungan wisatawan. Padahal, biasanya memasuki kuarter ke II, sudah mulai banyak asosiasi atau pemerintahan yang menjadikan NTB sebagai salah satu daerah pelaksanaan MICE.
“Kalau 50 masih oke, tapi ini cuma 10 persen. Kekurangannya 90 persen. Coba dibandingkan dengan tahun lalu, lihat dengan mata saja sudah keliatan kurangnya,” terangnya.
Adapun dengan latar belakang Gubernur NTB sebagai mantan Duta Besar, ia berharap koneksi yang dimiliki pimpinan NTB bisa menarik banyak asosiasi atau kegiatan di NTB, sehingga kunjungan ke daerah ini bisa normal kembali. “Kita berharap MICE dari event internasional, itu sangat membantu,” ucapnya. (era)