spot_img
Kamis, Mei 15, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMPengiriman PMI ke Luar Negeri Belum Ada Lonjakan

Pengiriman PMI ke Luar Negeri Belum Ada Lonjakan

Mataram (Suara NTB) – Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram memastikan belum terjadi lonjakan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Meskipun, Pemerintah Malaysia maupun Arab Saudi membuka peluang lapangan kerja.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, H. Rudi Suryawan dikonfirmasi pekan kemarin mengatakan, pengajuan pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia ke luar negeri belum ada lonjakan meskipun Pemerintah Malaysia dan Pemerintah Arab Saudi membuka lapangan pekerjaan.

Ia mengatakan, rekomendasi pengajuan pembuatan paspor PMI dan wawancara mencapai tiga sampai lima orang per hari. “Belum ada lonjakan sampai saat ini,” katanya.

Jumlah warga Kota Mataram yang bekerja ke luar negeri sampai bulan Maret 2025, sebanyak 169 orang. Negara tujuannya diantaranya, 83 PMI bekerja ke Malaysia, 18 orang bekerja ke Singapura, 17 orang bekerja ke Arab Saudi, 12 oran bekerja ke Turki, 11 orang bekerja ke Kuwait,8 orang bekerja ke Hongkong, dan 11 orang bekerja ke Taiwan.

Sementara, PMI yang bekerja ke Brunei Darussalam, Malta, Polandia, Uni Emirat Arab, dan Kroasia masing-masing tiga orang. “Paling banyak bekerja ke Malaysia,” sebutnya.

Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mataram menegaskan, Mataram bukan kantong pekerja migran di Pulau Lombok. Artinya, minat masyarakat bekerja ke luar negeri relatif rendah dibandingkan kabupaten/kota lainnya di NTB.

Kendati demikian, ia tetap mengingatkan masyarakat yang ingin mengadu Nasib dengan bekerja ke luar negeri, agar tetap mengurus melalui jalur resmi. Pengurusan administrasi harus meminta izin atau rekomendasi dari kelurahan dan kecamatan.

Selain itu, masyarakat tidak berangkat menggunakan calo. Sebab, PMI yang bekerja secara unprosedural akan merugikan diri sendiri. Artinya, jadwal pemberangkatan tidak ada kepastian, tidak mendapatkan jaminan atau perlindungan dari negara, tidak ada asuransi atau jaminan sosial dan lain sebagainya. “Kita selalu ingatkan jangan menggunakan calo kalau mau bekerja ke luar negeri,” demikian kata dia. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO