Mataram (Suara NTB) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. M. Ruslan Kota Mataram merencanakan renovasi ruang poliklinik. Tujuannya supaya meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan kenyamanan bagi pasien.
Direktur RSUD H. M. Ruslan, dr. Hj. NK Eka Nurhayati mengatakan bahwa ruang poli yang selama ini digunakan sudah membutuhkan pembaruan. Baik dari sisi fasilitas, kenyamanan, maupun efisiensi alur pelayanan. ‘’Kita rencana ke belakang, jadi untuk mengurai berjubelnya pasien di depan,” ujarnya saat dikonfirmasi akhir pecan kemarin.
Ia menjelaskan, rencana renovasi ruang poliklinik di RSUD termasuk menjadi salah satu agenda tahun ini. Dalam pembenahan sarana prasarana fasilitas di RSUD Kota Mataram dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan lebih baik. “Semoga bisa terealisasi secepatnya, supaya pasien lebih nyaman,” ujarnya.
Kata Eka, perencanaan pembangunan semuanya sudah diupayakan. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut butuh anggaran. Meski demikian, ia tetap optimis untuk renovasi poliklinik terealisasi. “Kalau saya maunya hari ini sudah mulai, tapi kan soal dana lagi,” ujarnya.
Menurutnya, terkait dengan renovasi ruangan poliklinik di RSUD, pihaknya masih menyesuaikan dengan anggaran yang ada. Apabila anggarannya cukup, maka secepatnya akan dibangun ruangan tersebut. “Jadi kita atur lagi dana-dana yang ada disesuaikan,”kata Eka.
Di satu sisi, Eka menyebutkan, ia telah melakukan pembebasan lahan seluas 2.000 meter persegi atau 20 are di belakang RSUD di Lingkungan Gebang, Kelurahan Pagesangan Timur. “Rencana pembeli lahan itu untuk parkir, rumah singgah pasien dan sarana penunjang lainnya,” ungkapnya.
Untuk saat ini, ia masih menunggu proses alih fungsi lahan untuk di bangun menjadi rumah singgah dan penambahan lahan parkir.
Pemerintah sebelumnya, RSUD H. M. Ruslan Kota Mataram, menyiapkan rumah singgah bagi keluarga pasien. Rumah singgah disediakan secara gratis.
Eka menerangkan, lahan untuk pembangunan rumah singgah telah direalisasikan. Pihaknya membayar salah satu kontrakan di wilayah Lingkungan Gebang, Kelurahan Pagesangan Timur. Kontrakan ini akan dijadikan rumah singgah bagi keluarga pasien. “Ada lima kamar kos-kosan yang akan kita jadikan rumah singgah,” terangnya.
Rumah singgah diprioritaskan bagi keluarga pasien yang berasal dari luar Kota Mataram. Penggunaan rumah singgah diberikan secara percuma alias gratis. Artinya, keluarga pasien bisa memanfaatkannya untuk mengurangi biaya. “Kepentingan untuk keluarga pasien yang menunggu. Kalau pasien sudah pulang secara otomatis mereka harus meninggalkan rumah singgah itu,” jelasnya.
Eka menyebutkan, penyediaan rumah singgah merupakan satu kesatuan dengan pembebasan lahan. Pemkot Mataram mengalokasikan anggaran Rp12 miliar, tetapi terealisasi sekitar Rp10 miliar. Anggaran tidak bisa terealisasi 100 persen, karena salah satu pemilik lahan enggan menjual lahannya. “Kita ada silpa karena satu orang pemilik tanah tidak mau menjual tanahnya,” ujarnya. (pan)