Taliwang (Suara NTB) – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa Barat, Slamet Riadi menanggapi rumor terkait adanya oknum pejabat di dinasnya yang telah melakukan pemalsuan tanda tangan dirinya.
Slamet kepada Suara NTB, Senin, 28 April 2025, tak menampik hal tersebut. Menurut dia, pemalsuan tanda tangannya itu dilakukan oleh salah seorang kepala bidang (Kabid) untuk kebutuhan bersurat kepada perusahaan. “Iya. Benar kabar soal itu (pemalsuan tanda tangan) seperti yang banyak diberitakan media hari ini,” sebutnya.
Slamet pun menuturkan awal mula mencuatnya kasus pemalsuan tanda tangan oleh bawahannya itu. Ia mengatakan, dirinya sempat dikonfirmasi salah satu perusahaan perihal surat tersebut. Merasa tak pernah menerbitkan, Slamet menyampaikan bahwa surat tersebut tidak benar, sehingga seluruh yang tercantum di dalam surat itu telah dipalsukan. Tak terkecuali tanda tangannya selaku kepala Disnakertrans KSB.
“Saya bilang ke perusahaan itu, saya tidak pernah buat surat seperti itu. Dan benar. Ketika kita cek, surat itu tidak ada nomor dinasnya dan tanda tangan saya di-scan,” sebutnya.
Ditanya mengenai perihal surat itu sendiri? Slamet membantah sebagaimana rumor dan pemberitaan yang beredar saat ini. Ia menyebut perihal dari surat itu yang sebenarnya adalah permintaan dukungan anggaran untuk pembentukan Posko Pengaduan THR. Bukan kemudian tujuannya meminta Tunjangan Hari Raya (THR) kepada perusahaan saat momen Hari Raya Idul Fitri lalu.
“Ini perlu saya luruskan ya. Bukan minta THR, tapi minta dukungan untuk pembentukan Posko Pengaduan THR. Tapi sekali lagi saya tegaskan surat itu pada dasarnya tidak pernah ada secara kedinasan dan hanya dibuat oleh oknum pegawai kami,” tandasnya.
Pemalsuan tanda tangan Kadis Disnakertrans KSB oleh oknum Kabid itu ternyata tidak saja pada surat permintaan dukungan pembentukan Posko Pengaduan THR. Diwaktu bersamaan muncul pula surat yang diduga dari bidang oknum bersangkutan meminta dukungan pembiayaan penyelenggaran May Day kepada perusahaan.
Terkait hal itu, lagi-lagi Slamet tak menampiknya. Namun ia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah meminta anggaran kepada perusahaan untuk kegiatan May Day. Yang ada, Disnaketrans KSB meminta data lowongan kerja perushaan untuk kebutuhan Job Fair yang akan diselenggarakan pada momen May Day 1 Mei mendatang.
“Saya tegaskan kami tidak minta biaya ke perusahaan untuk mengadakan May Day, Karena tidak ada acara May Day kami adakan 1 Mei itu. Yang ada hanya agenda Job Fair,” tandasnya.
Meski kemudian Slamet telah mengetahui tanda tangannya telah dipalsukan oleh bawahannya. Sejauh ini sebagai kepala dinas dirinya belum mengambil tindakan tegas kepada bawahannya tersebut. Ia mengatakan, dirinya belum sempat mengklarifikasi hal itu kepada oknum bersangkutan. “Sebenarnya hari ini saya panggil lagi, tapi bersangkutan sakit. Pasti saya akan klarifikasi kasus ini,” tegasnya seraya menambahkan pihaknya akan menuntaskan polemik di internal dinasnya tersebut. (bug)