spot_img
Kamis, Mei 15, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK UTARASedikit Objek Wisata Alam, DPRD Dorong Bangun Amfiteater di Kayangan

Sedikit Objek Wisata Alam, DPRD Dorong Bangun Amfiteater di Kayangan

Tanjung (Suara NTB) – Anggota DPRD Dapil III (Kecamatan Kayangan), H. Edi Prayitno, mendorong Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) untuk membangun amfiteater di wilayah Kecamatan Kayangan. Pasalnya, kecamatan ini memiliki lebih sediikit objek wisata alam dibandingkan kecamatan lain. Namun di balik itu, Kayangan dinilai lebih kental dengan adat dan budaya, sehingga Pemda diminta untuk membangun sarana dan prasarana pendukung wisata budaya.

“Kita minta Pemda tidak fokus hanya pada infrastruktur wisata di kecamatan lain, tapi mengabaikan potensi wisata budaya di Kayangan. Sebagai pendukung Ibu Kota Tanjung dan Gangga, Kayangan harus mendapat anggaran untuk pengembangan wilayah,” ungkap Edi, Selasa 29 April 2025.

Politisi PKB KLU ini menegaskan, dirinya tak bermaksud iri hati melihat alokasi anggaran pengembangan pariwisata di kecamatan lain. Namun diakui atau tidak, kata dia, selama 10 tahun terakhir ini, Kayangan tidak mendapat porsi anggaran yang mendukung pengembangan wisata adat dan budaya.

Alasan ini pula, mantan Kades Dangiang, Kecamatan Kayangan ini, mendorong agar Pemda membangun Amfiteater. Sarana ini dapat digunakan oleh masyarakat untuk menyuguhkan berbagai atraksi budaya dan adat yang masih dipertahankan hingga saat ini.

“Mengapa kami dorong diadakannya panggung Amfiteater, karena budaya dan adat yang dilestarikan oleh Pemuda di Kecamatan Kayangan menjadi kekuatan identitas budaya. Setelah kami turun reses, banyak Karang Taruna, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang menyuarakan fasilitas ini,” paparnya.

Lebih lanjut, Edi menyatakan bahwa Lombok Utara membutuhkan objek wisata pendukung selain pariwisata alam. Wisata non alam oleh pelaku adat dan budaya menjadi pilihan yang bisa disuguhkan kepada para pengunjung.

Dengan adanya event-event pada Amfiteater di banyak kecamatan, ia meyakini sebaran wisatawan akan lebih merata. Pun demikian, suguhan atraksi – misalnya pada malam hari, diharapkan akan mendorong lama tinggal (length of stay) wisatawan di Lombok Utara.

“KLU terkenal akan pariwisata, tapi minim perkenalan Budaya. Harapan kami, Pak Bupati baru, agar ikut melihat kebutuhan generasi muda saat ini.”
“Banyak dampak yang muncul dari Amfiteater ini, termasuk perputaran ekonomi. Masyarakat bisa lebih sering menggelar even atau hiburan sebagai wadah healing bagi keluarga dan wisatawan,” tandasnya. (ari)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO