spot_img
Kamis, Mei 15, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANKurangi Sampah, SMPN 15 Mataram Dorong Siswa Gunakan Tumbler dan Kotak Makan

Kurangi Sampah, SMPN 15 Mataram Dorong Siswa Gunakan Tumbler dan Kotak Makan

Mataram (Suara NTB) – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 15 Mataram mendorong siswa menggunakan tumbler dan kotak makan atau lunch box untuk mengurangi sampah plastik.

Hal itu disampaikan Kepala SMPN 15 Mataram, Hj. Sri Wahyu Indriani ditemui di Mataram, Senin, 28 April 2025. Ia mengatakan, kampanye penggunaan tumbler dan kotak makan itu didorong karena keresahannya atas sampah yang melimpah di SMPN 15 Mataram.

“Sampah sampai ada 12 bahkan sampai ada 14 belas troli setiap hari itu. Sampahnya itu dari sampah-sampah plastik kemasan jajanan anak-anak,” jelasnya.

Setelah itu, ia berinisiatif meminta siswa-siswa menggunakan tumbler dan lunch box yang dibawa dari rumah masing-masing.

Ia juga mengajak para orang tua siswa mendukung program tersebut. Tidak lupa ia juga menjelaskan tujuan dari program pengurangan sampah itu.

“Setelah saya kumpulkan, orang tua rupanya setuju semua. Jadi yang saya tawarkan minta bantuan dari mereka yaitu orang tua untuk menyiapkan lunch box sama tempat minum saja,” ujarnya.

Tak hanya dari pihak orang tua, Sri juga meminta kepada pihak kantin untuk tidak lagi menggunakan kertas mika dan styrofoam (gabus sintetis) untuk produk dagangannya.

“Gunakan piring, boleh piring plastik, kemudian piring seng itu boleh. Jadi yang bisa digunakan berulang-ulang,” terangnya.

Program penggunaan tumbler dan lunch box di SMPN 15 Mataram ini telah dimulai sejak Februari 2024. Sri menyampaikan dampak nyata yang dirasakan setelah menerapkan program ini selama hampir satu tahun lebih.

“Dampaknya itu pengurangan sampah. Sebelumnya sampai 12 troli (sampah), bahkan sampai 14 troli, sekarang sudah berkurang untuk setiap harinya empat sampai lima troli (sampah). Bahkan kemarin saya tanya, sudah sampai dua setengah troli,” ungkapnya.

Pihak SMPN 15 Mataram kini tengah berpikir cara mengelola sisa sampah yang lebih banyak didominasi oleh sampah organik. “Nah itu sekarang jadi pekerjaan rumah bagi kami. (Sampah) organik ini akan kami jadikan apa. Rencananya akan kami jadikan sebagai kompos,” katanya.

Sri berharap, program penggunaan tumbler dan lunch box tersebut tetap konsisten berjalan di SMPN 15 Mataram. Ia juga berharap program ini tetap didukung oleh semua pihak, baik dari pihak guru, orang tua, dan siswa.

“Saya juga berharap bisa menularkan program (penggunaan tumbler dan lunch box) ke sekolah-sekolah lain, karena dari segi positifnya sudah jelas dampaknya. Kita diminta untuk peduli lingkungan,” pungkasnya. (sib)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO