Selong (Suara NTB) – Seorang pria berinisial IR (33 tahun) ditemukan meninggal dalam kondisi tergantung di lorong antara rumahnya dan rumah saudaranya Kecamatan Keruak, Lombok Timur, Kamis, 1 Mei 2025 . Diduga, korban nekat mengakhiri hidupnya setelah cekcok dengan istrinya.
Menurut keterangan istri korban, Ena Apriana (19 tahun), kejadian bermula setelah mereka bertengkar akibat masalah di akun media sosial. Usai Magrib, korban dan istrinya yang baru menikah sekitar seminggu terlibat adu mulut. Sekitar pukul 22.30 WITA, IR meminta maaf dan pamit pergi dari rumah.
Ena yang sedang makan kemudian keluar untuk berbelanja. Saat pulang, ia tidak menemukan suaminya di rumah. Ia pun mencari dan terkejut melihat suaminya tergantung di lorong menggunakan tali rapia biru. Posisi korban saat ditemukan dalam keadaan kaki tertekuk, ujung kaki menyentuh tanah, sementara lutut masih menggantung.
Mendengar teriakannya, ibu korban, Aminah (48 tahun), dan tetangga mereka, Riduan (26 tahun), bergegas ke lokasi. Riduan kemudian memotong tali dan bersama warga lain membawa korban ke Puskesmas Keruak. Sayangnya, petugas medis menyatakan IR sudah meninggal dunia saat tiba.
Tim medis menemukan bekas jeratan di leher korban tanpa tanda kekerasan lain. Namun, penyebab pasti kematian belum dapat dipastikan tanpa autopsi. Keluarga korban, termasuk istri dan orang tuanya, menyatakan ikhlas dan menolak tindakan bedah mayat.
Menurut keterangan, beberapa hari sebelum kejadian, IR kerap marah ketika melihat istrinya membuka ponsel. Ia juga sempat bertanya kepada istrinya tentang cara mendapatkan uang Rp10 juta.
Kapolsek Keruak, IPTU Zulkipli, SH, menyatakan pihaknya telah memeriksa TKP dan mendalami kasus ini. “Kami masih mengumpulkan informasi dari saksi-saksi untuk mengetahui motif pastinya,” ujarnya.
Kejadian ini menjadi duka mendalam bagi warga setempat. Keluarga berharap Irwandi tenang di alam sana dan meminta masyarakat menghormati proses duka yang mereka jalani. (rus)