Mataram (Suara NTB) – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB, Sadimin menyatakan dua proyek yang sempat molor yaitu revitalisasi Islamic Center (IC) dan pembangunan Rumah Sakit Mandalika telah rampung. “Sudah selesai, tinggal komisioning lift menara 99. Mandalika juga sudah selesai,” ujarnya, Selasa 6 Mei 2025.
Renovasi IC telah dirampungkan dan sedang dalam tahap pencobaan untuk lift dan beberapa pintu yang direnovasi. “Info dari PPK katanya sudah selesai, tinggal komisioning,” sambungnya.
Dengan molornya kasus proyek DAK PUPR yang telah melewati ambang batas, Sadimin mengaku pihaknya akan mengoptimalkan mulai dari perencanaan. Sehingga tidak ada lagi kasus terkait molornya pengerjaan proyek.
“Intinya kalau mau melakukan penyelesaian proyek itu kan direncanakan dulu. Mampu diselesaikan berapa. Kemarin saya kan tidak tahu pertimbangannya kayak apa, mestinya jangan sampai terlambat sih,” jelasnya.
Sementara, beberapa proyek infrastruktur yang rusak akibat bencana alam, seperti Jembatan Bakong, Lombok Barat yang rusak akibat diterjang banjir, mantan Kadis Perkim ini mengaku belum mengetahui secara rinci, namun disampaikan belum ada kucuran dana untuk perbaikan.
“Kayaknya belum masuk sih, yang Bima saja masih dibahas. Kalau Jembatan Bakong kan nasional,” ucapnya.
Begitupun dengan beberapa proyek strategis, seperti perbaikan empat jembatan di Bima yang rusak akibat bencana alam, dan pembangunan jalan atau konektivitas antarwilayah. Termasuk dengan rencana pembangunan jalan port to port Lembar-Kayangan. Ia mengaku masih dalam kajian, karena anggaran untuk pembuatan jalan ini sangat tinggi, akan ada alternatif jalan lain.
Sebelumnya, Sadimin berjanji akan melakukan evaluasi proyek. Setiap proyek akan ditinjau secara khusus. Jika proyek dinilai penting, maka tidak akan dihentikan meskipun terdapat kendala. Namun, apabila perlu diputus, maka tahun berikutnya pembangunan akan dimulai dari nol.
“Kita lihat dulu. Kalau penting, kita lanjutkan. Kalau putus, tahun depan belum tentu jalan lagi. Jadi kita harus teliti satu per satu. Sekarang pun belum bisa simpulkan karena belum tahu secara detail permasalahannya, tegasnya,” jelasnya. (era)