Sumbawa Besar (Suara NTB) – Wakil Ketua I DPRD Sumbawa, H. Berlian Rayes menyambut baik rencana pemerintah untuk kembali melakukan penyertaan modal di PT BPR NTB dengan harapan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Kami sangat menyambut baik adanya penyertaan modal di PT BPR NTB, karena itu merupakan salah satu bentuk investasi yang dilakukan daerah,” ucapnya kepada suara NTB melalui sambungan telepon, Selasa, 6 Mei 2025.
Tentu DPRD juga memberikan catatan penting terkait penyertaan modal tersebut salah satunya kinerja dari BPR NTB maksimal. Sehingga uang daerah yang ada di PT BPR bisa dirasakan oleh masyarakat Sumbawa secara optimal.
“Uang dan aset ini kan dari rakyat, sehingga masyarakat juga harus mendapatkan keuntungan dari penyertaan modal tersebut dari segi pinjaman,” ujarnya.
Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot meyakinkan penyertaan modal ini dilakukan pemerintah supaya bisa menjadi pendapatan alternatif. Salah satunya melalui pembagian keuntungan (dividen) dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta optimalisasi Barang Milik Daerah (BMD).
“Penyertaan modal Pemerintah Daerah, terutama pada bank daerah, bertujuan untuk meningkatkan geliat ekonomi daerah dan kinerja PT. BPR NTB Perseroda,” jelasnya.
Haji Jarot melanjutkan, tiga tujuan utama penyertaan modal ini, yaitu: penguatan permodalan pengusaha/UMKM, petani, dan masyarakat. Selain itu penyertaan modal ini diharapkan bisa menjadi dana kontinjens, pengembangan dan peningkatan kinerja BPR NTB yang saat ini masih menyewa aset Pemda.
“Penyertaan modal ini juga dilakukan pemerintah untuk mendukung pemenuhan modal dasar PT. BPR NTB Perseroda sebesar Rp500 miliar sehingga bisa memperluas jaringan usaha,” ucapnya.
Haji Jarot menyebutkan saat ini kepemilikan saham Pemerintah Kabupaten Sumbawa sebesar 12,51 persen atau Rp19,64 miliar. Untuk memenuhi kebutuhan modal dasar BPR NTB, peningkatan penyertaan modal, baik berupa uang maupun barang milik daerah, menjadi krusial.
“Penyertaan modal daerah ini sangat layak untuk dilakukan karena kinerja operasional BPR NTB dinilai baik. Kinerja bisnis dan keuangan di tahun 2024 juga menunjukkan gambaran cukup positif, realisasi penyaluran dana yang cukup besar,” sebutnya.
Ia pun merincikan, realisasi penyaluran dana di tahun 2024 mencapai Rp989.219.944.358. Khusus untuk kredit modal kerja sebesar Rp572.934.314.328, atau 57 persen dan realisasi Kredit Investasi sebesar Rp3.396.871.129,- atau 0,3 persen dan realisasi kredit konsumtif mencapai Rp431.888.189.180,- atau 43 persen.
“Realisasi Return on Asset (ROA) mencapai 4,47 persen dan Return on Equity (ROE) sebesar 13,92 persen. Penerimaan bagi hasil usaha bank dalam tiga tahun terakhir juga menunjukkan peningkatan yang menggembirakan,” tukasnya. (ils)