Mataram (Suara NTB) – Dua Calon Jemaah Haji (JCH) embarkasi Lombok meninggal sebelum berangkat ke tanah suci Makkah. Keduanya merupakan bagian dari dua kelompok terbang (kloter) berbeda, yaitu kloter 4 dan kloter 5. S laki-laki (64) tahun merupakan CJH asal Lombok Timur dan SM (56) perempuan kloter 5 asal Bima.
S meninggal dunia tanggal 7 kemarin karena menderita feritonitis atau radang perut. Ia meninggal pukul 20.00 WITA di RSUD NTB setelah dibawa oleh petugas asrama haji.
Ini meninggal tanggal 7 Mei kemarin. Pukul 20.00 WITA. Penyakitnya karena ada radang di perut. Kalau istilah kesehatan feritonitis. Ada infeksi bakteri dalam perut, ujar Pelaksana Harian (Plh)Balai Kekarantinaan Kesehatan Mataram, Suparlan, Kamis, 8 Mei 2025.
Di hari yang sama, SM juga meninggal dunia sekitar pukul 15.00 WITA. Penyebab kematian SM adalah gagal nafas yang disebabkan oleh pneumonia atau radang paru-paru. Pneumonia ini mengakibatkan penumpukan cairan di paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernafas.
Itu radang paru paru atau Pnemonia. Penyebab kematiannya gagal nafas. Pnemonia itu kan paru paru basah. Ada cairan sehingga itu penyebab gagal nafas, sambungnya.
Saat ini total dua orang CJH meninggal dunia. Sementara tiga jemaah sedang menjalani rawat intensif. Dua jemaah lainnya masih menjalani perawatan intensif di RSUP NTB, sementara satu jemaah lainnya sedang dirawat di RSJ.
Suparlan mengatakan, kondisi jemaah yang dirawat di RSUP kini mulai stabil dan diharapkan dalam beberapa hari ke depan dapat kembali memenuhi kriteria untuk terbang kembali ke tanah air.
Pemantauan kesehatan juga tetap dilaksanakan, berangsur dengan keberangkatan 24 tim medis ibadah haji NTB.
Perkembanganya kita pantau terus dan kita berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. Kalau yang RSP perkembangannya sudah mulai tenang jemaahnya. Mudah mudahan beberapa hari ini bisa memenuhi layak terbang, jelasnya. (era)