Mataram (Suara NTB) – Sebanyak 310 jemaah calon haji asal Kota Mataram yang tergabung dalam Kloter 9 dipastikan siap diberangkatkan ke Tanah Suci. Namun, sebanyak 65 jemaah masuk dalam kategori risiko berat sehingga memerlukan perhatian dan pendampingan khusus.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Kota Mataram, Kasmi, menyampaikan bahwa seluruh proses keberangkatan berjalan lancar dan seluruh jemaah telah berada di asrama haji.
“Kloter 9 jemaah calon haji asal Kota Mataram totalnya ada 310 orang dan telah dinyatakan siap untuk diberangkatkan,” sebutnya saat dikonfirmasi, Minggu, 11 Mei 2025.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 141 orang merupakan jemaah pria, sementara 169 orang lainnya adalah jemaah wanita. Namun, yang menjadi perhatian khusus adalah kondisi kesehatan sebagian jemaah yang masuk dalam kategori berisiko.
“Yang masuk kategori risiko tinggi itu ada 124 orang, 78 orang risiko ringan, 35 orang risiko sedang, dan 65 orang tergolong risiko berat atau memiliki penyakit berat,” paparnya.
Kasmi menjelaskan bahwa penyakit yang paling umum diderita oleh jemaah dalam kategori risiko berat adalah diabetes. Selain itu, terdapat pula jemaah yang memiliki penyakit jantung dan ginjal.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Emirald Isfihan, sebelumnya menyampaikan bahwa mayoritas penyakit yang diderita jemaah saat ini merupakan penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus (DM), hipertensi, gangguan ginjal, dan kardiovaskular.
Kasmi menambahkan bahwa sebagian besar dari kelompok berisiko tinggi ini merupakan jemaah lanjut usia (lansia) yang membutuhkan pendampingan intensif, baik dari tim medis maupun dari pihak keluarga.
Terkait kondisi istitha’ah atau kemampuan jemaah dalam menjalankan ibadah secara fisik dan medis, hanya 141 orang yang dinyatakan sehat sepenuhnya tanpa memerlukan pendampingan. Sementara itu, 164 orang tetap memenuhi syarat istitha’ah, namun memerlukan pengobatan rutin selama pelaksanaan ibadah haji.
“Yang benar-benar sehat itu 141 orang. Tapi yang harus didampingi dengan obat-obatan ada 164 orang. Selain itu, ada juga tiga jemaah yang tidak istitha’ah secara penuh namun tetap berangkat karena didampingi keluarga atau saudaranya,” ujarnya.
Dari sisi administrasi, seluruh dokumen penting seperti paspor dan manifestasi keberangkatan telah dipastikan dalam kondisi aman.
“Saat ini, jemaah sedang menjalani masa istirahat di asrama haji sambil menunggu proses pembagian gelang dan kartu tanda peserta. Nanti setelah Maghrib, akan dilaksanakan manasik haji terakhir sebagai persiapan sebelum berangkat ke embarkasi,” tutupnya. (hir)