Mataram (Suara NTB) – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMPS Bastrindo) FKIP Universitas Mataram (Unram) bekerja sama dengan Komunitas Akarpohon menggelar Bedah Buku Kumpulan Cerita Pendek berjudul Rumah Rosa karya Ismawati Ahmad. Bedah buku itu digelar di Kampus FKIP Unram pada Jumat (16/5/2025) sore.
Hadir sebagai pembedah, Randa Anggarista yang merupakan pengajar, penulis, penggiat literasi, serta editor lepas di sebuah penerbit indie di Yogyakarta. Bedah buku dipandu oleh mahasiswa Prodi Bastrindo FKIP Unram, Cholisatun Wahida.
Rumah Rosa merupakan buku pertama Ismawati Ahmad yang diterbitkan oleh Komunitas Akarpohon. Buku ini diterbikan dengan konsep buku tipis dan dirilis dalam kegiatan Majelis Buku Tipis oleh Komunitas Akarpohon pada bulan Februari 2025 lalu.
Ismawati Ahmad menyampaikan, cerpen-cerpennya di Rumah Rosa lebih banyak berbicara posisi perempuan. Cerpennya berbicara mengenai posisi perempuan di dalam keluarga, posisi perempuan di dalam pendidikan, posisi perempuan di tengah isu gender.
Cerpenis kelahiran Ampenan, 18 September 1993 ini menyelesaikan S2 di Universitas Mataram. Saat ini Ismawati bekerja sebagati pengajar bahasa Indonesia dan literasi di beberapa sekolah swasta di Lobar. “Pemantik ide cerita bisa dari mana saja. Sangat sulit membuat dikotomi, tapi kalau bisa disebut, itu adalah hal-hal yang terjadi di sekeliling kita,” ujar Ismawati yang mengaku cerpen-cerpennya di Rumah Rosa ini ditulis saat ia berusia 21-23 tahun.
Menurut Randa Anggarista, buku Rumah Rosa mencoba mengungkap realitas yang telah lama menjadi perdebatan panjang, absurd, dan dipandang tabu oleh masyarakat. Rumah Rosa menyoal isu-isu perempuan. Perempuan dalam Rumah Rosa adalah ladang komoditas pada ranah domestik.
“Perempuan dalam sudut pandang Rumah Rosa ibarat bangunan yang memiliki elemen tidak lengkap,” ujar Randa, yang juga pengajar di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu, Lombok Tengah.
Sementara itu, Pembina HMPS Bastrindo FKIP Unram, Marlinda Ramdhani, S.Pd., M.Pd., berharap, bedah buku ini bisa mendekatkan sastra kepada mahasiswa dengan mendatangkan penulis-penulis NTB yang karyanya bisa diapresiasi. “Ke depannya semoga diskusi-diskusi ringan ini akan semakin sering bisa diadakan sehingga ruang diskusi mahasiswa juga dapat semakin berkualitas,” harapnya.
Ketua Umum HMPS Bastrindo FKIP Unram, Hasbullah menyampaikan, kegiatan bedah buku ini sangat bagus dan bermanfaat, terutama bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. “Srcara pribadi tujuan dari adanya pelaksanaan bedah buku ini adalah mengetahui apa makna dari karya sastra yang dibedah dan menciptakan sudut pandang yang beragam mengenai karya sastra tersebut,” ujarnya.
Bedah buku ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dan sejumlah dosen Prodi Bastrindo FKIP Unram. Selain pemaparan dari pembedah dan penulis, bedah buku diisi diskusi berupa tanya jawab antara peserta dan para pembicara. (ron)