Selong (Suara NTB) – BPJS Kesehatan Cabang Selong mengungkapkan bahwa sebanyak 97,81 persen penduduk Kabupaten Lombok Timur (Lotim) telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per data terbaru. Capaian ini disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Selong, Elly Widiani, dalam pertemuan dengan media di Labuhan Haji, Kamis, 22 Mei 2025.
Elly menyebut, angka tersebut merupakan hasil komitmen kuat Pemerintah Daerah (Pemda) dalam memperluas akses layanan kesehatan. “Sebelumnya kita sudah mencapai target Universal Health Coverage (UHC) tahun 2025 sebesar 98 persen. Namun, penambahan jumlah penduduk sekitar 29 ribu orang berdampak pada turunnya persentase kepesertaan,” jelasnya.
Per Mei 2025, total peserta JKN di Lotim tercatat sebanyak 1.425.654 orang, yang terbagi dalam beberapa segmen: PBI APBN: 960.341 orang. PBI APBD: 195.137 orang. PPU (Pekerja Penerima Upah): 187.552 orang. PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah): 69.444 orang. BP (Bukan Pekerja): 13.290 orang
Meskipun angka kepesertaan tinggi, Elly mengungkapkan bahwa tingkat partisipasi aktif peserta JKN masih berada di angka 75 persen, di bawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Ia menekankan pentingnya menyamakan persepsi bahwa JKN adalah program wajib bagi seluruh penduduk, termasuk Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal lebih dari enam bulan di Indonesia.
Pemkab Lotim, kata Elly, telah mengalokasikan dana iuran sebesar Rp99 miliar untuk tahun 2025. Namun, ia menyayangkan masih adanya warga mampu yang justru tercatat sebagai penerima bantuan pemerintah. “Ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Kepesertaan harus sesuai kemampuan ekonomi masing-masing,” tegasnya.
Untuk meningkatkan kepesertaan mandiri, BPJS Kesehatan menawarkan skema Rencana Pembayaran Bertahap (Rehab) agar masyarakat dapat mencicil iuran secara fleksibel. Selain itu, Elly mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk tokoh masyarakat dan perusahaan, untuk proaktif mendaftarkan warga ke dalam program JKN.
“Dengan kerja sama semua pihak, target RPJMN bisa tercapai. Kesehatan adalah hak semua orang, dan JKN hadir untuk mewujudkannya,” ujarnya.
Sebagai bentuk peningkatan layanan, Elly memastikan bahwa seluruh fasilitas kesehatan di Lotim telah menandatangani janji layanan, dan peserta cukup menunjukkan KTP untuk mendapatkan pelayanan tanpa diskriminasi. (rus)